Program pengembangbiakkan Rusa Timor ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan terutama dalam upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII, Laode Syarifuddin Mursali, menjelaskan, bahwa tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan populasi Rusa Timor yang sudah mulai berkurang.
"Selain itu, kami juga ingin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian kawasan hutan dan satwa yang hidup di dalamnya," jelasnya.
Baca Juga: Lahir di Masa Pandemi, Bayi Jerapah di Bali Diberi Nama Corona
Kerjasama BKSDA Sulawesi Selatan dan Pertamina dan berlangsung sejak tahun 2019. Menggandeng Kelompok Mammetang yang beranggotakan 25 orang.
BKSDA Sulsel mengembangbiakkan Rusa Timor dengan konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi dan berkelanjutan di Desa Cakura Kecakatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
Konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi ini, lanjut Laode, tidak hanya berfokus pada perlindungan ekosistem bagi satwa dan hutan saja.
"Konsep ini membawa masyarakat untuk lebih aktif sebagai pelaku konservasi sehingga bisa berdampak pada kebiasaan masyarakat kearah yang lebih baik," lanjutnya.
Baca Juga: Bekantan Terancam Punah, SBI Cegah dengan Lakukan Konservasi
Bantuan Pertamina yang telah diserahkan ke BKSDA Sulsel berupa pembangunan 5 unit kandang penangkaran rusa, pengadaan indukan rusa sebanyak 14 ekor yang terdiri dari 7 jantan dan 7 betina, serta pakan alami rusa berupa rumput gajah seluas 50 m².
Laode juga mengajak stakeholder lain untuk meningkatkan program-program yang menyasar kelestarian dan keanekaragaman hayati agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.