Semarang, Sonora.ID - Musim hujan diperkirakan akan mulai bulan Oktober. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang telah memetakan potensi bencana.
Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengatakan, dalam musim penghujan, potensi bencana yang sering terjadi di Kota Semarang berupa banjir dan tanah longsor.
"Untuk potensi bencana di musim penghujan sendiri sudah kami petakan. Namun untuk saat ini kita juga masih berfokus di penanganan Covid-19 dan potensi bencana di musim kemarau," ujarnya, Rabu (9/9/2020).
Baca Juga: Pemkot Palembang Segera Tingkatkan Kebersihan dan Normalisasi Sungai
Winarsono menjelaskan, ada beberapa potensi bencana di musim penghujan. Untuk potensi banjir, ada di sejumlah titik wilayah Semarang bagian utara, Gayamsari, Genuk, Ngaliyan, Semarang Barat, dan Semarang Selatan.
"Sedangkan untuk potensi tanah longsor umumnya ada di sejumlah titik wilayah seperti Tembalang, Banyumanik, Gunungpati, Semarang Barat, Gajahmungkur, Candi, dan lainnya," imbuhnya.
Baca Juga: Demi Seberangi Sungai Warga Korban Banjir Manfaatkan Kabel Listrik Bekas
Dalam kegiatan mitigasi bencana, BPBD Kota Semarang pun telah membentuk Keluarga Siaga Bencana (KSB) di 16 Kecamatan. Adanya KSB tersebut diharapkan mampu memberikan informasi edukasi, dan tindakan terkait mitigasi bencana ke masyarakat secara luas.
"Saat ini BPBD Semarang telah membentuk sebanyak 58 KSB di seluruh kecamatan. Selain pembentukan tentunya para anggota KSB ini juga kami berikan pelatihan untuk kemudian bisa memberikan informasi dan edukasi terkait bencana kepada masyarakat wilayahnya masing-masing," katanya.
Warga Semarang diharapkan agar terus antisipasi terhadap bencana alam ini. Selalu menyediakan peralatan anti hujan sebelum keluar rumah. Serta tidak perlu keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang mendesak agar memutus rantai penularan covid-19.
Baca Juga: Covid-19 Terus Meningkat, Pilkada Kota Semarang Diawasi Ketat