Sonora.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total seperti pada masa awal penemuan virus corona di Indonesia.
Keputusan tersebut kini menuai beragam respon dari sejumlah pihak. Bahkan, tiga menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju turut mengkritik kebijakan PSBB tersebut.
Melansir Tribunnews.com, tiga menteri tersebut menilai dengan diterapkannnya PSBB bisa berdampak pada ekonomi yang saat ini sudah mulai 'pulih'.
Baca Juga: Kampanyekan Pakai Masker Kain, Anies Justru Kerap Gunakan Masker Bedah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai pengumuman Anies Baswedan yang pemberlakuan PSBB total berpengaruh pada pasar keuangan.
Airlangga mengatakan kebijakan penerapan kembali PSBB yang diumumkan Anies pada Rabu (9/9/2020) menyebabkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal itu berdasarkan IHSG yang anjlok sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin pada Kamis (10/9/2020).
"Beberapa hal yang kita lihat susah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin," ujar Airlangga seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (11/9/2020).
Selain Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menilai kinerja industri manufaktur bakal kembali tertekan akibat keputusan penerapan kembali PSBB.
Menurutnya, hal itu akan semakin parah bila wilayah lain juga menerapkan hal serupa.
"Kami melihat industri yang sedang menggeliat ini khawatir mendapat tekanan."
"Tapi yang perlu disampaikan bahwa pemerintah menilai kesehatan masyarakat suatu hal yang tida bisa ditawar," kata Agus dalam video conference, dikutip dari Kompas.com.
Agus menjelaskan, industri manufaktur merupakan penyumbang terbesar perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Negara-negara yang Tutup Pintu untuk WNI, Terbaru adalah Malaysia
Selain mempengaruhi kinerja manufaktur, Agus menilai pengetatan PSBB juga bakal mempengaruhi agenda pemerintah untuk melakukan substitusi impor.
"Banyak yang bilan terlalu ambisius, tapi kita jalan terus dengan program ini."
"Dengan catatan kalau PSBB kembali diketatkan, bukan hanya di Jakarta, tapi daerah lain, ini akan pengaruhi program substitusi impor," jelasnya.
Sementara itu Menteri Perdagangan Agus Supramanto meminta jalur distribusi tak dihalangi agar rantai pasok terjaga bila PSBB kembali diterapkan.
"Dalam situasi PSBB ada hal-hal yang tidak boleh terhalangi, yaitu jalur distribusi."
"Jalur distribusi ini di setiap PSBB perlu tetap berjajalan agar supply chain tidak terganggu," kata Agus dalam Rakornas Kadin, dikutip dari Kompas.com via Tribunnews.com.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono memberikan kritik tajam atas keputusan Anies yang kembali menerapkan PSBB.
Bahkan, Arief mengatakan, Anies sudah layak dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Arief beralasan bahwa, kebijakan Anies menetapkan kembali PSBB di Jakarta telah melanggar peraturan kedarutan.
"Anies sudah layak dinonaktifkan, karena penetapan PSBB wilayah tidak bisa tanpa sepengetahuan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi," kata Arief, dalam keterangannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Polemik Penerapan Kembali PSBB Jakarta: Sindiran 3 Menteri Jokowi hingga Kritik Tajam Arief Poyuono,"