“Saya matur nuwun sekali (terima kasih). Semua ini berkat seluruh jajaran dari TNI, Polri maupun masyarakat saling bahu membahu. Jadi pengamanannya sampai di warung kopi, pasar dan kawasan pemukiman,” ujarnya.
Meski demikian, ia bersama jajarannya akan terus aktif dalam menjaga protokol di semua di semua sektor masyarakat.
Di antaranya, warung kopi, pasar, mal, wilayah perkampungan, serta beberapa tempat publik yang berpotensi menjadi kerumunan masal. Makanya, setiap hari, lurah dan camat terus berkomunikasi dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Koramil, hingga polsek aktif bergerak.
“Mereka bergerak terus untuk menjaga protokol-protokol itu tadi setiap hari,” katanya.
Baca Juga: Kalahkan Puan Maharani, Elektabilitas Giring Ganesha Masuk 10 Besar!
Pemkot akan memberlakukan kembali kebijakan pencegahan Covid-19 seperti dahulu. Yakni, mewajibkan rapid test dan swab kepada para pendatang yang menginap di Surabaya. Selain itu pula pemkot juga menyiapkan beberapa tempat untuk pemeriksaan.
“Jadi nanti kita siapkan untuk para tamu terutama yang menginap (di Surabaya) untuk melakukan beberapa tahapan itu,” jelasnya.
Menurutnya, hingga saat ini hampir 75 persen pasien yang dirawat di rumah sakit sudah dinyatakan negatif. Namun, ia menyebut, pasien belum bisa pulang lantaran terkendala oleh komorbid (penyakit penyerta).
”Mudah-mudahan ini bisa segera selesai, sehingga ekonomi di Kota Pahlawan segera pulih,” pungkasnya.
Baca Juga: Heboh Logo PDIP Muncul di Lambang Sila ke-4, Guru Akui Kurang Konsentrasi