Antisipasi Fluktuasi Pasien Positif Covid-19, Khofifah: Bed Isolasi di Jatim Cukup

12 September 2020 14:00 WIB
Antisipasi Fluktuasi Pasien Positif Covid-19, Khofifah: Bed Isolasi di Jatim Cukup
Antisipasi Fluktuasi Pasien Positif Covid-19, Khofifah: Bed Isolasi di Jatim Cukup ( )

Kendati demikian, Khofifah tetap menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan patuh pada protokol kesehatan.

Melihat munculnya beberapa klaster baru dalam beberapa minggu ini, ia berpesan agar masyarakat membatasi aktivitas yang dirasakan beresiko tinggi untuk terjadi penularan kasus COVID-19.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan ke masyarakat agar menghilangkan stigma buruk kepada warga yang terkena Covid-19.

Fenomena stigma ini membuat pasien dengan gejala COVID-19 takut ke rumah sakit sehingga baru datang ketika sudah memberat. Padahal jumlah bed isolasi dan ICU isolasi di Jawa Timur relatif masih cukup.

Baca Juga: Jadi Calon Wali Kota, Pemkot Surabaya Pastikan Eri Cahyadi Sudah Mengundurkan Diri dari PNS

"Terlambatnya penanganan pasien positif ini dipengaruhi oleh adanya stigma sehingga masyarakat takut untuk ke Rumah Sakit untuk diperiksakan Covid-19, padahal saat ini bed isolasi kita masih cukup," ujarnya.

Sebelumnya, di awal bulan Juli telah dilaporkan bahwa bed isolasi di Jawa Timur mengalami overload, khususnya Surabaya Raya. Beberapa rumah sakit di Jatim juga dilaporkan memiliki Bed Occupancy Rateyang melebihi 80%.

Pemprov Jatim selanjutnya mengambil langkah cepat dengan mendirikan RS Darurat Lapangan Indrapura bersama dengan pemerintah pusat, TNI, Polri diikuti dengan menambah RS Rujukan dari yang sebelumnya hanya 44 di awal April menjadi 127 RS Rujukan. Kedua langkah ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi kondisi overload tersebut.

Baca Juga: Gowes Bareng Penyintas, Khofifah Imbau Warga Tak Memberi Label Negatif ke Pasien Covid-19

"Di RSUD Soetomo, pasien Covid-19 yang dirawat juga menurun. Bulan Mei mencapai 223 orang dan memuncak menjadi 622 orang di Bulan Juni. Lalu di bulan Juli turun menjadi 486 orang dan 379 di bulan Agustus," terang dr. Joni Wahyuhadi selaku direktur RSUD Dr Soetomo.

Sementara itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk terus meningkatkan kapasitas 3T yakni testing, tracing dan treatment, dalam 5 bulan terakhir Jatim juga melakukan testing dan tracing yang cukup masif. 

Dalam laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kemenkes RI per tanggal 8 September 2020, disebutkan bahwa Jumlah Pemeriksaan Spesimen PCR 26 Mei - 7 September 2020 Jawa Timur menduduki peringkat dua yakni 169.016 dibawah DKI Jakarta 295.626, angka ini diikuti oleh Jawa Tengah 136.456 dan Jawa Barat 134.548.

Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Pemkot Surabaya Beri Fasilitasi Petugas KPU Swab Gratis

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm