Karangasem, Sonora.ID - Dengan diterapkan tatanan kehidupan era baru (New Normal) dan sejak dibuknya pariwisata Bali untuk wisatawan nusantara sejak beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Karangasem terus menggelar sertifikasi penerapan protokol kesehatan (prokes) pada objek daya tarik wisata (ODTW) serta akomodasi pariwisata di Karangasem seperti hotel serta restoran.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Krangasem, I Putu Arnawa, mengatakan ada beberapa objek wisata yang sudah dapat sertifikasi dan diperbolehkan beroperasi.
Sampai 27 Agustus 2020 sudah ada 11 objek wisata yang mendapatkan sertifikasi penerapan protokol kesehatan dan sudah ada peralatan dan fasilitas penunjang, seperti Sonora Bali kutip dari Tribun Bali.
Baca Juga: FKM Bali Bangkit Bagikan 5.000 Masker dan 2.000 Hand Sanitizer di 5 Lokasi di Bali
"DTW yang sudah dapat sertifikasi (penerapan protokol kesehataan), yakni Tirtagangga, Puri Agung, Taman Soekasada, Taman Harmoni Bukit Asah, Samsara Living Moseum, Maseum Lontar, Lempuyang, Tenganan, Saptanga Timrah, Taman Edelweis, dan Besakih," kata Putu Arnawa, Kamis (10/9/2020).
Selain itu untuk hotel dan restoran yang sudah mendapat sertifikasi sebanyak 22 usaha, tersebar di beberapa Kecamatan di Karangasem, di antaranya Ashyana Candidasa, Tirta Ayu Hotel dan restoran, Taman Surgawi, Villa Sasoon, Rama Sita Bungalow, Mahagiri Resort, dan Restoran, Nirwaana.
"Untuk hotel bintang 3, 4, dan 5, ada tiga yang sudah mengajukan ke Pemerintaah Provinsi (Pemprov)," ungkap Putu Arnawa, mantan Kabag Humas serta Kabag Humas dan Kabag Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Karangasem.
Baca Juga: Maju Pilkada Badung 2020, Bupati Badung dan Wakilnya Ajukan Izin Cuti
DTW serta akomodasi yang dapat sertifikasi sudah memiliki peralatannya.
Perlatan yang dimaksud adalah thermo gun unuk pengecekan suhu pengunjung, menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan dan yang terpenting pengunjung harus menggunakan masker, jika tidak petugas harus menolak pengunjung.
Untuk diketahui, DTW dan akomodasi wisata yang mendapatkan sertifikasi telah diverifikasi tim dari kabupaten dan provinsi.
Atau mungkin pengelola wisata bisa menyediakan masker untuk pengunjung yang tak memakai masker.
Para pengunjung harus mengunakan masker untuk menekan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Gubernur Bali Resmikan Trans Metro Dewata di Denpasar, Gratis Sampai Bulan Desember 2020