Dukung Stabilitas Pasokan Pangan Strategis Melalui Kerja Sama Antar Daerah

14 September 2020 21:40 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana (pakaian batik) Usai Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antar Daerah, Senin (14/9/2020)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana (pakaian batik) Usai Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antar Daerah, Senin (14/9/2020) ( Sonora Bandung/Indra Gunawan)

Penandatanganan “Kesepakatan Bersama” antara Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan Pemerintah Kabupaten Blitar tentang “Kerjasama Perdagangan dalam Penyediaan Kebutuhan Bahan Pangan”

Mengacu pada roadmap pengendalian inflasi, Kepala BI Jawa Barat Herawanto menyampaikan bahwa kesepakatan bersama KAD yang diinisiasi hari ini, akan terus dikembangkan dalam konteks penanganan inflasi secara sustainable, tidak hanya stabilitas harga di tingkat konsumen, namun juga stabilitas harga di level produsen.

"Tidak hanya terbatas pada komoditas tertentu (seperti telur ayam ras), KAD ini juga mengatur kerja sama penyediaan kebutuhan pangan strategis hasil ternak; pertanian dan perkebunan, perikanan dan kegiatan perdagangan yang tidak hanya terbatas di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Blitar saja, namun antar Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur, serta jika diperlukan akan terus dikembangkan dengan berbagai provinsi lainnya di Indonesia," tegas Herawanto.

Lebih lanjut dikemukakan, dari sisi pelaku, konsep KAD juga akan terus dikembangkan sehingga tidak hanya terbatas berupa kerjasama antar instansi pemerintah, pemerintah dengan pelaku usaha, antar pelaku usaha, atau kombinasi dari dua atau tiga bentuk kerja sama dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas mekanisme yang ada.

Baca Juga: Wolff Schoemaker: Antara Katedral St Petrus Hingga Masjid Cipaganti

Terkait dengan hal ini tentunya dimungkinkan dapat melibatkan institusi-institusi terkait lainnya seperti Bulog. Dengan demikian, konsep KAD akan dapat dikembangkan tidak hanya untuk pemecahan masalah sekarang namun juga untuk antisipasi pemecahan masalah ke depan, dan mampu menjadi framework yang bisa dihidupkan sewaktu-waktu saat dibutuhkan.

"Secara lebih luas, KAD yang dikembangkan tentunya tidak hanya terbatas pada upaya pengendalian inflasi, namun mampu menjadi salah satu media untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya yang mengalami tekanan sebagai dampak pandemi Covid-19 seperti saat ini," ucap Herawanto.

"Hal ini sejalan dengan isu strategis pemulihan ekonomi Jawa Barat yaitu keberimbangan antara pasokan dan permintaan yang menjamin keberlangsungan pasar baik secara online maupun offline, serta sejalan dengan upaya kita bersama untuk terus mengendalikan virus COVID-19 namun dengan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat. Menumbuhkan perekonomian masyarakat, tanpa melupakan protokol kesehatan yang ditetapkan. "Kill the virus, but not the economy. Control the pandemy, but not to stop the economy”, pungkasnya.

Baca Juga: Kerjasama BI Jawa Barat Dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Dalam Rekomendasi Pemulihan Ekonomi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm