Berbeda disampaikan Destri. Dia mengeluhkan sikap arogansi pengelola yang kerap mengancam menutup kiosnya jika biaya sewa tidak dibayarkan tepat waktu.
Nominal sewa disebut bervariasi, hingga Rp 1 juta per bulan. Disetorkan langsung ke pengelola.
Hal ini dikeluhkan karena danggap sangat mahal, terlebih selama masa pandemi covid-19 pendapatan pedagang merosot.
Baca Juga: Edarkan Tembakau Sintesis Oplosan di Makassar, 2 Anak Band Ditangkap
"Ini pengelola arogan sekali, kalau telat bayar sewa sering bentak dan ancam kami. kalau biaya kebersihan itu saya tidak terlalu permasalahkan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Dia memandang semestinya lapak tersebut digratiskan sebagai konsekuensi relokasi pedagang dari beberapa tempat.
"semestinya harus gratis. Ini kami direlokasi kesini sebelumnya dijanji seperti itu,” ujar Destri.
Laporan pengelola kanrerog, saat ini ada sebanyak 220 kios yang terpakai. Sebagian besar berjualan makanan.