Makassar, Sonora.ID - Pedagang di Kota Makassar berbeda pandangan mengenai pungutan pembayaran uang sewa yang bebankan.
Irianti, salah satu pedagang mengaku menempati lapak kanrerong atas inisiatif sendiri.
Biaya sewa disetorkan ke pemilik awal kios dengan nominal 600 ribu per bulan. Pengelola disebut hanya menfasilitasi pertemuan.
"saya kontrak, bukan pengelola yang menawari, tapi saya pengen menjual di sini, makanya saya minta tolong untuk dicarikan lapak yang mau disewakan. saya 2 bulan menunggu baru ada lapak kosong. Itu pun murah, 500 perbulan. Disetorkan langsung ke pemilik," jelas Arianti.
Baca Juga: Pemprov Kalsel Hentikan Uji Swab di Bandara, Machli Klaim Sudah Koordinasi
Mengenai biaya kebersihan, dia menyebut merupakan hasil kesepakatan pedagang.
"cuman kami pedagang bersepakat atas inisiatif sendiri untuk kumpul 10 ribu perbulan, itupun baru 2 kali bayar. Saya selalu ke wc, seandainya di wc umum itu 2 ribu setiap masuk,"katanya.
"Mungkin ada kesalapahaman, bahwa pengelola memungut biaya liar itu tidak benar, saya bukan membela, tapi ini fakta. Kalau mau bukti cek di di daftar hadir, saya bertanda tangan. Ada puluhan orang yang hadir membuat kesepakatan," jelasnya.
Berbeda disampaikan Destri. Dia mengeluhkan sikap arogansi pengelola yang kerap mengancam menutup kiosnya jika biaya sewa tidak dibayarkan tepat waktu.
Nominal sewa disebut bervariasi, hingga Rp 1 juta per bulan. Disetorkan langsung ke pengelola.
Hal ini dikeluhkan karena danggap sangat mahal, terlebih selama masa pandemi covid-19 pendapatan pedagang merosot.
Baca Juga: Edarkan Tembakau Sintesis Oplosan di Makassar, 2 Anak Band Ditangkap
"Ini pengelola arogan sekali, kalau telat bayar sewa sering bentak dan ancam kami. kalau biaya kebersihan itu saya tidak terlalu permasalahkan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Dia memandang semestinya lapak tersebut digratiskan sebagai konsekuensi relokasi pedagang dari beberapa tempat.
"semestinya harus gratis. Ini kami direlokasi kesini sebelumnya dijanji seperti itu,” ujar Destri.
Laporan pengelola kanrerog, saat ini ada sebanyak 220 kios yang terpakai. Sebagian besar berjualan makanan.