Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai food estate, antara lain, lahan, bibit yang bagus, pupuk yang istimewa, mekanisasi, budidaya, hingga pasca panennya. Menurut Mentan semua hal tersebut harus dipersiapkan.
Disampaikan juga, pertanian merupakan sektor yang tahan banting meski di masa pandemi. Dari sisi ekonomi, pertumbuhan sektor pertanian saat ini tumbuh 22 persen. Oleh sebab itu, menurutnya food estate akan ikut menggerakkan perekonomian Sumut dan Indonesia.
Mentan mengungkapkan, pada Agustus saja, nilai ekspor hortikultura Indonesia mencapai Rp22 triliun. Bahkan, ekspor dari Januari hingga Agustus totalnya mencapai Rp225 triliun. Menurutnya di saat sektor lain melemah, justru pertanian maju.
Baca Juga: Belasan Peserta 'Gowes Kemerdekaan' di Kalsel Taklukan Tanjakan Terjal
“Tandanya pertanian tidak pernah putus. Kita masih banyak komoditi lain. Kedelai kita impor 2 juta ton, kenapa tidak buat sendiri? Bawang hampir 600 ribu ton dan itu hitung-hitungan triliun, kita buat sendiri saja,” ungkap Mentan.
Mengenai manajemen dalam program tersebut, Mentan mengatakan, akan ada dominasi pengaturan antara pemerintah provinsi (pemprov), pemerintah kabupaten (pemkab) dan investor.
“Karena tentu kalau mau kualitasnya bagus, intervensi permodalan juga harus bagus termasuk mengunakan mekanisasi. Jadi rakyat diberdayakan di setiap hektare,” ujar Mentan.
Wagub Sumut...