"Kalau saya amati dia ingin viral. Kita juga bingung kenapa anak-anak seperti itu.
Termasuk balap lari liar di Simpanglima itu karena mereka ingin eksis, jenuh berada di rumah saja," ungkap Fajar.
Dengan begitu, pihaknya akan menerapkan sanksi lebih berat satu diantaranya membersihkan sungai kotor sesuai instruksi Wali Kota Semarang.
Baca Juga: Rumah Peninggalan Tasripin di Semarang, Ada 3 Daun Pintu dan Pintu Darurat
Hal ini untuk memberikan pelajaran bagi mereka yang melanggar protokol kesehatan terutama anak-anak muda.
"Kalau yang diatas 55 tahun, kami sebatas mencatat BAP (berita acara pemeriksaan) kemudian suruh pulang," tambahnya.