"Makanya dua unit ini, kami minta bekerja keras. Pertama soal optimalisasi fungsi laboratorium dalam pemenuhan target tes, dan fungsi rumah sakit untuk mengurangi resiko kematian dengan caranya masing-masing," tambahnya.
Untuk laboratorium, Ganjar mengatakan semuanya harus optimal, apapun yang terjadi. Maka dalam rapat diputuskan, ada tiga laboratorium yang akan didorong agar lebih optimal, yakni Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi di Semarang, Lab RSUD Moewardi Solo dan Lab RSUD Margono Banyumas.
"Tiga lab itu akan kami dorong dan maksimalkan. Akan kami suplay seluruh peralatannya agar optimal. Tadi diputuskan, akan dibuat tiga shift langsung di 3 lab itu untuk mendorong percepatan tes di Jateng," urainya.
Baca Juga: Hati-hati! Kota Semarang Kembali Masuk Zona Merah Covid-19
Terkait rumah sakit, menurut Ganjar ada beberapa rumah sakit yang memiliki banyak pengalaman dalam rangka meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Misalnya RSUD Moewardi, ada beberapa hal teknis yang dilakukan para dokter dan hasilnya bagus.
"Mungkin ini yang berkontribusi pada rate yang cukup bagus di Jateng pada hari ini. Makanya saya minta ini diterapkan di rumah sakit lainnya, sambil tetap melakukan review terhadap SOP agar semua tenaga medis kita aman saat bekerja," tegasnya.
Disinggung terkait kondisi rumah sakit di Jateng dan tempat isolasi, Ganjar menegaskan masih aman. Beberapa rumah sakit masih memiliki ICU dan ruang isolasi yang masih kosong. Tapi Ganjar masih terus meminta agar masyarakat tidak terlena akan angka kemajuan ini, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca Juga: Haruskah Jateng Ikuti Langkah DKI Jakarta untuk Tarik Rem Darurat?
"Semuanya masih aman. Icu dan tempat tidur di rumah sakit alhamdulillah sampai saat ini masih terkontrol," pungkasnya.