Palembang, Sonora.ID - Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang hingga kini masih menyebar di dunia turut berdampak terhadap berbagai sektor, salah satunyasektor pendidikan.
Di Indonesia sendiri, sudah hampir enam bulan sistembelajar dialihkan ke sistem daring (online). Hal initentunya menimbulkan berbagai pertanyaan, salah satunya dari segi efektifitas.
Andri Wijaya, S.Kom, M.T.I, Dosen Unika Musi Charitas Palembang menjelaskan, sistem belajar daring yang kurang lebih sejak enam bulan terakhir diberlakukan ini membuat tenaga pendidik harus kreatif supaya pesan yang disampaikan ke mahasiswanyaberjalan efektif.
Baca Juga: Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro Mulai Terapkan KBM Tatap Muka
“Sejak diberlakukannya sistem daring ini, saya sebagaidosen merasakan beberapa hal baru yang tidak pernahsaya temukan saat proses belajar tatap muka. Sejakawal-awal menjalani sistem daring ini, saya merasakanberbagai keterbatasan dalam mengajar diantaranyaketerbatasan berimprovisasi, mimik gerak badan, interaksi dan lain sebagainya,” katanya saat menjadiNarasumber Talkshow di Radio Sonora Palembang, Selasa (15/09).
Andri melanjutkan, tentunya berbagai keterbatasandalam sistem daring ini ditakutkan membuat proses belajar menjadi membosankan.
Oleh karena itu, supaya proses belajar daring yang disampaikan berjalan efektif dan tidak membosankan, lanjut Andri, dirinya menggunakan teknologigamifikasi dalam proses belajar daring.
“Gamifikasi ini merupakan teknologi belajar daring dengan menggunakan aplikasi berbasis game. Sepertihalnya aplikasi Kahoot dan Quizizz yang mungkinsudah banyak orang tahu. Kita sebagai tenaga pendidikjuga bisa menggunakan fun ware tersebut dalam proses belajar daring menggunakan metode gamifikasi,” katanya.
Dengan menggunakan teknologi gamifikasi ini, lanjutAndri, para mahasiswa terlihat sangat antusias saatmenerima materi demi materi perkuliahan.
“Selama saya mengajar menggunakan teknologigamifikasi ini, saya lihat terjadi dampak yang cukupsignifikan salah satunya dari segi penilaian. Nilai mahasiswa mengalami peningkatan dan mereka sangatantusias ketika diberikan materi melalui teknologigamifikasi,” tutupnya.
Andri berharap kedepannya teknologi gamifikasi inibisa digunakan lebih banyak lagi oleh tenaga pendidiksupaya materi pembelajaran yang disampaikan berjalanefektif.