FKPT Sumatera Selatan Gelar Dialog Tentang Pencegahan Terorisme

17 September 2020 18:25 WIB
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan melakukan kegiatan Pelibatan Aparatur Kelurahan/Desa Tentang Literasi Informasi Dalam Rangka Pencegahan Terorisme 2020, Kamis (17/9)
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan melakukan kegiatan Pelibatan Aparatur Kelurahan/Desa Tentang Literasi Informasi Dalam Rangka Pencegahan Terorisme 2020, Kamis (17/9) ( Bovend Sitinjak)

Palembang, Sonora.ID - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan melakukan kegiatan Pelibatan Aparatur Kelurahan/Desa Tentang Literasi Informasi Dalam Rangka Pencegahan Terorisme 2020, Kamis (17/9), di Ruang Akasia Beston Hotel Palembang.

Dalam sambutannya, Ketua FKPT Sumsel, Dr. Periansyah mengatakan, penyebarluasan berita bohong, ujaran kebencian, dan informasi negatif lain, yang terus menerus melalui berbagai platform media, di antaranya media sosial, mengakibatkan mudahnya masyarakat terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Menurutnya, hal ini, dibuktikan dengan survey nasional, efektivitas kearifan lokal dalam menangkal radikalisme di era milenial yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2008, di mana potensi radikal masyarakat berada di posisi sedang menuju kuat.

Baca Juga: BNPT Dalami Dugaan Keterlibatan Penikam Syekh Ali Jaber dengan Jaringan Terorisme

Namun demikian, lanjutnya, pada penelitian yang terbaru, potensi radikalisme di Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan yang drastis.

“Alhamdulillah, kami sampaikan kepada Pak Walikota, bahwa Sumsel ini potensi radikalnya sangat-sangat turun. Tapi, rilis resmi akan dilakukan oleh BNPT,” ujarnya.

Hasil survey tersebut, sambungnya, seakan mengonfirmasi bahwa keberadaan pelaku terorisme, hingga saat ini masih eksis dan terus melakukan aksi-aksinya.

“Baik itu JI, JAD, Mujahidin Islam Indonesia Timur, hingga yang terbaru adalah Jamaah Ansharusy Syariah,” ungkapnya.

Baca Juga: Tangkal Paham Radikalisme, FKTP Kalsel Gelar Survei Kebhinekaan

Ia mengungkapkan, pelaku terorisme tadi terus bergerak membuat jaring dan sel baru dengan merekrut anak-anak muda sebagai anggota.

Mereka, lanjutnya, tentu siap mati membela agama dengan dalil yang disalahartikan, membenarkan kekerasan, sampai tidak ragu-ragu mengorbankan sanak keluarga untuk mencapai tujuan perjuangannya.

“Kasus terakhir adalah kasus Sibolga, kasus Surabaya, di mana anak-anak dan istri ikut dikorbankan dalam mencapai tujuan mereka,” ujarnya.

Dikatakannya, perlu adanya proses pembelajaran ke masyarakat untuk bisa memanfaatkan berbagai platform media secara baik dan bijaksana, agar pemanfaatannya tidak menjadi sarana penyebarluasan paham radikal terorisme.

Baca Juga: BNPT dan FKTP Kalsel Ajak Pelajar Cegah Radikalisme Lewat Karya Video

Menurutnya, penelitian juga menunjukkan bahwa, hari ini, rata-rata responden, baik itu di kalangan milenial, maupun di kalangan akademisi, tidak melakukan pemeriksaan ulang terhadap materi yang dibagikan oleh orang lain.

“Sehingga, tanpa disadari, kita menyebarkan hoaks,” ujarnya.

Ia memberikan contoh, kejadian penusukan yang dialami oleh ulama Syekh Ali Jaber, atau ulama yang meninggal di Cirebon.

Peristiwa tersebut, sambungnya, menjadi berita-berita yang digoreng sedemikian rupa.

“Padahal, itu, salah semua,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Ketakutan Negara, TNI Emban Tugas Pokok untuk Atasi Terorisme

Menurutnya, pemahaman tentang berbagai macam manfaat platform media sosial, bisa dimengerti secara betul.

Ia berharap, meski di tengah pandemi covid-19, para peserta dialog dapat mensosialisasikan poin penting dari kegiatan dialog tersebut.

Kegiatan yang dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Palembang Bidang Ekonomi, Pendapatan Daerah, Hukum, dan HAM Altur Febriansyah, dihadiri oleh Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat BNPT RI Letkol Setyo Pranowo, S.H., M.M., Mantan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, dan Ketua PWI Sumatera Selatan Firdaus Komar.

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm