Bali, Sonora.ID - Pasca hari raya Galungan, produksi sampah di Klungkung, Bali, biasanya melonjak signifikan dibanding hari biasanya.
Namun untuk hari raya Galungan kali ini, Rabu (16/9/2020), peningkatan volume sampah hanya 5 persen. Jumlah ini relatif jauh menurun daripada hari raya Galungan 6 bulan lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, AA Kirana mengatakan bahwa, pasca hari raya Galungan, Rabu (16/9/2020) kemarin jumlah produksi sampah di Klungkung tidak mengalami peningkatan yang terlampau signifikan. Peningkatan hanya terpantau sekitar 5 persen.
Baca Juga: FKUB Bali Keluarkan SE, Prosesi Keagamaan yang Bersifat Direncanakan, Diminta untuk Ditunda
Kirana menjelaskan bahwa terjadi penurunan drastis produksi sampah hari raya dibandingkan dengan pasca hari raya Galungan 6 bulan lalu, yang peningkatan volume sampah mencapai lebih dari 20 persen.
"Jika pasca Galungan sebelumnya, kami selalu kewalahan karena peningkatan sampah hari raya yang signifikan. Kalau saat ini, peningkatan sampahnya relatif kecil, yakni 5 persen dibandingkan hari biasa, “ujarnya.
Pihaknya mengantakan bahwa sampah pasca hari raya ini masih didominasi sampah sisa upacara.
Kirana menambahkan, tidak adanya peningkatan sampah dikarenakan masyarakat membatasi diri untuk beraktivitas saat hari raya.
Baca Juga: Pangdam IX/Udayana, Sebut 463 Titik Prioritas Disiplin Prokes di Bali
Jika biasanya persembahyangan dilakukan keliling ke banyak pura, saat ini masyarakat hanya melakukan persembahyangan di beberapa pura saja.
"Sebagai contoh di Pura Melanting di pasar. Jika sebelumnya membeludak warga yang mebanten, kemarin lebih lenggang. Masyarakat banyak ngayeng dari rumah. Begitu juga di pura lainnya, inilah yang membuat sampah hari raya di Klungkung tidak terlampau signifikan pada hari raya Galungan kali ini," jelas Kirana.
Selain itu, menurut Kirana menerangkan jika sampah hari raya yang sebagaian besar merupakan sampah organik seperti canang, bunga, dan lainnya diolah ke TOSS (tempat olah sampah setempat) Centre di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, untuk dijadikan pupuk.
Baca Juga: Sidak mendapat Sertifikasi Penerapan Protokol Kesehatan 11 DTW Di Karangasem Siap Beroperasi