Selalin itu, Made Mohon menjelaskan, walaupun angka kunjungan diangka seribu, namun menurutnya sangat jauh berbeda jika dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Dijelaskan jika sebelum pandemi, hari raya seperti ini, tingkat kunjungan mampu mencapai 5.000 orang per hari. Namun, Sekarang belum mencapai 50 persennya.
Made Mohon lebih lanjut mengatakan jika objek wisata Sangeh, biasanya mulai ramai dikunjungi saat hari raya Galungan. Selebihnya saat Umanis Galungan pengunjung biasanya membludak hingga Paing Galungan atau tiga hari setelah Galungan.
Ditegaskan juga bahwa semua pengunjung yang datang ke objek wisata Sangeh, sudah mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Meski Terapkan PSBB Total, Mal Tetap Boleh Beroperasi, Asalkan…
Bahkan yang masuk, diwajibkan membawa masker dan mencuci tangan terlebih dulu. Pihak pengelola juga telah menyediakan fasilitas cuci tangan. Dan objek wisata ini telah lolos sertifikasi dari Dinas Pariwisata.
Disinggung mengenai apakah objek wisata Sangeh, tetap mengenakan retribusi?, Made Mohon mengaku tetap mengenakan retribusi dan tarif masuk ini sudah mengacu pada Perbup Badung Nomor 17 Tahun 2019 tentang Peninjauan Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.
Dijelaskan untuk Objek Wisata Sangeh saat ini tiket masuk untuk dewasa domestik sebesar Rp 15.000 per orang, dewasa mancanegara Rp 30.000 per orang, anak-anak domestik Rp 5.000 per orang, anak-anak mancanegara Rp 15.000 per orang.
Baca Juga: Pangdam IX/Udayana, Sebut 463 Titik Prioritas Disiplin Prokes di Bali