Makassar, Sonora.ID - Sumber air baku milik PDAM mengalami kekeringan sebagai dampak kemarau yang melanda kota Makassar dan sekitarnya.
Bagian humas PDAM Makassar, Muhammad Rusli mengatakan lebih dari 50 ribu pelanggan paling terdampak kesulitan air bersih saat ini. Tersebar di timur dan utara kota meliputi 5 kecamatan, seperti ujung tanah, tallo, tamalanrea, biringkanaya dan sebagian kecamatan panakkukang.
"Jadi memang sudah ada keluhan yang masuk terkait distribusi air bersih yang turun drastis," ujar Rusli saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (18/9/2020).
Baca Juga: KPU Makassar Pastikan Tahapan Pilkada 2020 Tetap Patuhi Protokol Covid 19
Rusli memaparkan distribusi air baku turun drastis hingga 80 persen. Jika kondisi normal 500 liter per detik, tetapi saat ini tersisa 115 liter per detik. Kondisi kekeringan terjadi pada sumber air baku di sungai lekkopancing, kabupaten maros.
"Distribusi menurun signifikan jauh diambang normal. biasanya 500 liter per detik, sekarang hanya 115 liter per detik. Jadi hampir 80 persen penurunannya," jelasnya.
Upaya yang dilakukan PDAM mengatasi krisis air bersih dengan mengoperasikan 2 unit pompa untuk menaikkan pasokan persediaan air baku. Namun belum bisa dimaksimalkan, menyusul jika penyedotan dilakukan secara terus-menerus kadar air menjadi garam.
"Sebanyak 2 unit pompa yang dioperasikan untuk menambah debit air di sumber air baku. Tapi terkendala karena kadar air yang garam sehingga tidak bisa diproduksi," tambahnya.
Sementara, Direktur teknik Perumda Imran Adnan mengaku pihaknya berusaha untuk mencari altrernatif sumber air baku untuk membantu kesulitan air di wilayah ini.
Terbaru, ada dari sungai moncongloe dan intake malengkeri. Tetapi terkadang peningkatan tingkat kadar garam yang tiba-tiba di atas ambang batas membuat air tidak bisa diolah sebagai air baku.
"Pada kondisi tertentu penyedotan air baku harus distop untuk tetap menjaga kualitas air minum kepada pelanggan-pelanggan kita," ucapnya.
Mengantisipasi permasalahan krisi air bersih, PDAM tetap menyiagakan 8 unit armada mobil tangki untuk mensuply sejumlah daerah yang terkena imbas kekeringan.