Semarang, Sonora.ID - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengamati, setelah terjadi long weekend dapat dilihat kasus Covid-19 di Kota Semarang sedikit mengalami kenaikan.
Hal itu pun menjadi perhatian lantaran dapat menimbulkan klaster penularan Covid-19. Pasalnya, kelalaian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat berpiknik dapat memunculkan penularan Covid-19.
"Kalau ada long weekend dititeni kasusnya agak naik sedikit. Kata orang piknik tipis-tipis tapi justru membuat klaster kalau tidak hati-hati," ujar Hakam, Kamis (17/9/2020).
Baca Juga: Festival Kota Lama Semarang 2020 Digelar dengan Konsep Drive-In Concert Virtual
Hakam menyebutkan, sejauh ini sudah ada sekitar 40 klaster di Kota Semarang. Beberapa klaster masih aktif terjadi penularan diantaranya, klaster perkantoran, perusahaan, pasar, dan tenaga kesehatan. Bahkan, akhir-akhir ini klaster keluarga muncul di Kota Semarang.
"Klaster keluarga lumayan banyak. Ada sekitar 40-an. Contoh di Sambiroto atau Sendangmulyo, ada dua keluarga. Dalam satu keluarga yang terpapar sampai 8-10 orang. Di Tlogosari Kulon, awalnya ibunya meninggal, ditracking bapak dan anaknya ketemu positif," urai Hakam.
Menurutnya, klaster keluarga ini terjadi lantaran salah satu anggota keluarga memiliki mobilitas tinggi. Dia tertular dari orang lain kemudian menulari anggota keluarganya.
Baca Juga: Pasien Corona dari Klaster Warung Makan di Semarang Meninggal
Pihaknya belum mengetahui dari mana indeks kasus keluarga tersebut. Saat ini, petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang masih terus melakukan tracking.
Di sisi lain, petugas juga turun hingga ke kampung-kampung melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.
Ada empat hingga lima RW yang ditelusuri setiap hari. Selain edukasi, mereka melakukan pengamatan protokol kesehatan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Dia menambahkan, Pemerintah Kota Semarang juga menggencarkan dibentuknya Kampung Candi Siaga Hebat. Adanya Kampung Candi Siaga Hebat cukup berpengaruh dalam penerapan protokol kesehatan.