Menurutnya, dalam konteks inilah, pelibatan aparatur Kelurahan/Desa, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas, humas, dan penggiat media dan media sosial di Sumatera Selatan menjadi sangat vital.
“Masyarakat kita masih sangat kental percaya apa yang dicontohkan oleh pemimpinnya adalah panutan yang dapat diikuti,” ujarnya.
BNPT RI, sambungnya, mendorong aparatur kelurahan/desa untuk dapat memahami apa dan bagaimana bahaya terorisme menjadi ancaman nyata, mengetahui bagaimana melaksanakan pencegahannya, dan menyebarluaskan pengetahuan tersebut kepada masyarakat.
“Melalui kegiatan pelibatan aparatur kelurahan/desa tentang literasi informasi ini, sekali lagi kami tekankan, tugas pencegahan radikalisme dan terorisme tidak semata-mata ada di tangan aparat keamanan, ” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat dengan berbagai elemen di dalamnya memiliki tugas dan peranan yang sama untuk bersama-sama mencegah terorisme.