Bali, Sonora.ID - Tidak hanya terkenal dengan Pantai, dan Keindahan Alamnya, Bali juga banyak memiliki pagelaran Festival untuk menjadi daya tarik mendatangkan wisatawan ke Pulau Bali.
Director Lokaswara Festival, Franki Raden mengatakan Bali sudah sangat terkenal dengan keindahan dan dan banyak memiliki pagelaran festival budaya yang sudah dikenal wisatawan. Franki Raden menjelaskan bahwa sebenarnya merupakan sebuah arena festival yang paling dinamis dan paling hidup di dunia.
Oleh sebab itu, Lokaswara memilih Bali sebagai arena Festival World Music yang bertujuan mengangkat Bali menjadi sebuah arena festival kelas dunia yang paling menarik di Asia.
Baca Juga: Festival Kota Lama Semarang 2020 Digelar dengan Konsep Drive-In Concert Virtual
Franki Raden menambahkan saat gagasan ini menjadi sebuah kenyataan, maka masyarakat dunia akan tertuju ke Bali untuk dapat menonton pertunjukan world music dari wilayah Nusantara.
Dikatakan beberapa negara di Eropa seperti United Kingdom sudah mewujudkan hal ini melalui festival world music mereka yang berjudul WOMAD.
Bahkan Malaysia, negara tetangga kita, Franki Raden menerangkan jika Malaysia sudah terlebih dahulu menyadari hal ini. Rainforest World Music Festival yang setiap tahunnya berlangsung di Serawak selalu dikunjungi tidak kurang dari 30,000 turis asing.
Baca Juga: Kondisi Pandemi, Kunjungan ke Objek Wisata Sangeh Capai 1.200 Orang Saat Hari Raya
Indonesia melalui Lokaswara Festival diharapkan dapat mengejar ketertinggalan ini dalam waktu dekat. Walaupun penyelenggaraan Lokaswara Festival kali ini ditekankan pada live streaming karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, namun pihaknya yakin begitu era pandemik ini selesai, Bali akan terkenal sebagai pintu gerbang world music Nusantara di dunia internasional.
Franki Raden mengatakan bahwa untuk yang pertama kali Lokaswara Festival menampilkan 3 grup musik yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Tiga grup musik itu di antaranya Nita Aartsen feats Trie Utami, Jegog Suar Agung dan Ras Muhamad and NoizeKilla. Dan mereka tampil di Cafe Lotus Ubud.
Baca Juga: RamenGvrl Bergabung dalam Label AS yang Juga Naungi Iggy Azalea
Dikatakan Mengingat festival ini diselenggarakan di masa pandemi Covid-19, penonton di Cafe Lotus di batasi hanya 50 orang untuk yang datang terlebih dulu.
Di samping itu, penonton wajib mengikuti aturan protokol kesehatan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani menyambut baik penyelenggaraan Lokaswara Festival yang diselenggarakan di Bali secara live streaming.
Baca Juga: Pasca Hari Raya Galungan, Volume Sampah di Klungkung Meningkat Lima Persen
Selain itu, dengan adanya Lokaswara Festival, tentu ini bisa dijadikan sebagai alat promosi yang memiliki daya saing kuat di dunia internasional untuk menghidupkan kembali industri pariwisata nasional khususnya di Bali pada adaptasi kebiasaan baru ini.
Menurutnya, Lokaswara Festival dapat menjadi gerakan Bali bangkit khususnya bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sebab melalui festival ini pelaku event yang aktivitasnya terhenti akibat pandemi Covid-19 kini mendapatkan kesempatan untuk bekerja kembali.
Selain dapat membangkitkan antusiasme audiens untuk tetap menikmati pertunjukkan musik di tengah pandemi, juga memiliki visi tinggi menjadikan Indonesia khususnya Bali sebagai pusat world music di dunia.
Baca Juga: FKUB Bali Keluarkan SE, Prosesi Keagamaan yang Bersifat Direncanakan, Diminta untuk Ditunda