Sonora.ID - Di Indonesia, kerokan telah menjadi tradisi yang sangat melegenda dari tahun ke tahun.
Masyarakat Indonesia seolah percaya jika kerokan merupkan solusi dari segala penyakit, seperti masuk angin, pegal-pegal, hingga batuk dan pilek.
Meski memberikan manfaat, namun kerokan juga memiliki bahaya yang sangat luar biasa bagi tubuh jika terlalu sering dilakukan.
Lantas apa saja bahaya yang selama ini tak pernah kita sadari? Berikut ulasannya untuk Anda.
Baca Juga: Ngeri! Pria 36 Tahun Didiagnosa Stroke Akut Setelah Lakukan Kerokan
Sebabkan memar dan bengkak
Proses kerokan akan membuat kulit menjadi memar dan bengkak.
Hal ini karena pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit atau pembuluh darah kapiler menjadi pecah akibat beberapa gesekan antara koin dan kulit.
Pada sebagaian orang, kerokan bisa menyebabkan kulit yang dikerok menjadi bengkak.
Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendiri setelah beberapa hari atau minggu.
Baca Juga: Bahaya! Jangan Letakkan Kantong Plastik di Dalam Kulkas, Bisa Berakibat…
Risiko pendarahan
Kerokan tak seharusnya membuat pendarahan.
Namun, jika proses kerokan terlalu berlebihan maka akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler yang tak hanya menyebabkan memar, tapi juga pendarahan minor.
Baca Juga: Dokumenter Netflix, ‘The Social Dilemma’, Bikin Penonton Takut Bermedia Sosial
Picu penularan penyakit
Keluarnya darah dari permukaan kulit bisa membuat kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah.
Risiko penularan penyakit melalui kerokan akan meningkat apabila koin atau alat kerokan tersebut tak steril dan telah digunakan lebih dari satu orang.
Akibatkan nyeri
Apabila seseorang tak bisa menahan rasa sakit kerokan, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk menjalani terapi ini.
Sebab jika Anda nekat, bisa menyebabkan nyeri luar biasa.
Baca Juga: Miliki Rasa yang Nikmat, Siapa Sangka Jika Jengkol Bisa Sebabkan Penyakit Bahaya Ini!
Tak semua cocok dikerok
Tak semua orang cocok untuk bisa melakukan terapi kerok.
Sebab, terapi ini berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah kapiler.
Beberapa kelompok individu dengan kondisi berikut ini, sebaiknya menghindari kerokan.
- Mempunyai riwayat gangguan medis yang menyerang kulit atau pembuluh vena
- Mudah berdarah
- Sedang mengonsumsi obat pengencer darah
- Menderita deep vein thrombosis
- Sedang mengalami infeksi, tumor, atau luka yang belum sembuh sempurna
- SMenggunakan implan di organ tubuh, sepergi alat pacu jantung dan defribilator internal
Baca Juga: Alamak! Tempe Bungkus Daun Pisang Justru Lebih Bahaya daripada Tempe Plastik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menimbang Manfaat dan Mudharat Kerokan, Mana yang Lebih Banyak?".