Hujan batu yang mengarah ke ambulans mengakibatkan kaca mobil pecah dan bodi mobil penyok.
“Massa memaksa untuk membuka pintu belakang ambulans, saat akan menurunkan kaca jendela untuk kasih tahu cara membuka pintu, tiba-tiba banyak tangan sudah menghantam wajah saya, seorang ibu dari pihak keluarga korban covid-19 yang membantu melindungi saya."
"Keluarga korban covid-19 sudah menutup kembali pintu ambulans dan menyuruh untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi pekuburan. Selesai menurunkan jenazah, saya melanjutkan perjalanan keluar dari area pemakaman, tiba-tiba dalam susana gelap terjadi hujan batu yang dilempar oleh massa, kemudian mobil saya tancap gas untuk selamatkan diri, “ kata Johanes Ponamon supir ambulans, di RSUP Kandou Manado, di Malalayang, Manado, Senin (21/9/2020).
Baca Juga: Tak Mampu Bayar Test Swab Untuk Bersalin, Bayi Dalam Kandungan Meninggal
Kasus pengeroyokan disertai pengrusakan ini telah dilaporkan ke Polresta Manado.
Pihak kepolisian mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
“Terkait laporan pengrusakan ambulans yang dilakukan masyarakat tempat pemakaman covid-19, sesuai laporan yang ada tentu akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan para pelaku yang melakukan pengrusakan, secepat mungkin melakukan penangkapan terhadap pelaku, ini menjadi pelajaran bagi masyarakat, di tengah situasi pandemic covid-19 masyarakat harus bisa mendukung program pemerintah dalam rangka mengurangi resiko tertular virus korona, “ kata AKP Thommy Aruan Kasat Reskrim Polresta Manado.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi anarkis terkait penanganan jenazah covid-19, karena ada sanksi hukum yang menanti.
Baca Juga: Marak Penolakan Rapid Test, Camat dan Lurah di Makassar Terancam Dicopot