Popok ini diproduksi oleh ibu-ibu Muslimat NU yang memiliki keterampilan menjahit. Harapannya, dengan penggunaan popok pakai ulang ini mampu mereduksi dan menekan laju sampah popok sekali pakai di Sungai Brantas.
“Ada 3 Kecamatan yang menjadi pilot project penggunaan popok ini. Semoga dalam kurun waktu dua tahun ke depan, program ini mampu mengurangi 1.350.500 popok sekali pakai yang mencemari lingkungan kita dan ibu-ibu akan mampu menghemat pengeluarannya minimal Rp. 5.840.000,- dari yang kebiasaan untuk membeli popok sekali pakai,” ungkap Khofifah.
Ia menambahkan, Ia berharap produk popok ini bisa diterima dengan baik oleh pasar. Kedepan, Muslimat NU akan menambah besaran kapasitas produksi dan berinovasi dengan menambah varian produk sehingga memberi kemanfaatan ekonomi bagi masyarakat.
“Kehadiran produk ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Terlebih tenaga produksinya adalah ibu-ibu,” pungkasnya.