Makassar, Sonora.ID - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kembali mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat harus menjadi perhatian semua kalangan.
Terlebih menjelang pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020 yang bakal dilaksanakan 9 Desember mendatang. Hal itu disampaikan Nurdin saat membuka acara Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada 2020 di Makassar belum lama ini.
"Ini akan menyatukan persepsi kita, menyatukan langkah kita dalam rangka mendorong Pilkada. Tentu kita bisa selesaikan tanpa ada masalah. Terutama kita harapkan mudah-mudahan tidak terjadi klaster baru dalam Pilkada ini," kata Nurdin Abdullah.
Di Sulsel, kata Nurdin Abdullah, kurang lebih sebulan kasus positif telah melandai dengan dan jumlah Rt di bawah satu. Namun beberapa hari terakhir, kasus positif baru kembali menunjukkan tren kenaikan.
Baca Juga: Viral, Sepeda Treadmill Karya Tukang Tambal Ban di Semarang
"Ini adalah sebuah warning bagi kita bahwa sedikit banyaknya pasti ada impact (dampak) dari tahapan Pilkada yang sementara kita laksanakan," ujarnya.
Olehnya itu, dalam upaya memutus dan menekan Covid-19 ini, peranan paslon sangat besar sebagai contoh penerapan protokol kesehatan. Termasuk edukasi kepada seluruh tim sukses. Untuk penanganan Covid-19, Sulsel mendapatkan predikat yang cukup baik.
Kendati demikian, upaya terbaik, menurutnya adalah tidak memandang enteng Covid-19 dan tidak terlena pada berbagai upaya yang telah dilakukan.
Baca Juga: Program 'Kemensos Hadir', Kementerian Sosial Bagikan 3.000 Sembako ke Warga Semarang
"Pasangan calon untuk tidak melakukan pengumpulan massa. Demikian juga dengan massa pendukung, tetap mengikuti aturan dan imbauan agar penyebaran virus tidak terjadi," pungkasnya.
Sementara itu, Pj Walikota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan, bahwa pihaknya saat ini masih massif melakukan tracing dan testing dengan swab massal di sejumlah titik yang dianggap memiliki pola penyebaran virus yang cukup tinggi.
“Kita sudah lakukan tes PCR secara massal di enam kecamatan episentrum dengan jumlah 2500 tes. Ini terus kita lanjutkan hingga mencapai jumlah 5000 tes," ujarnya.
Grafik kenaikan angka terpapar Covid-19 akhir-akhir ini diakui Rudy, diakibatkan karena beberapa ruang aktifitas warga yang dibuka antara lain cafe dan pesta pernikahan .
“Mestinya memang, jika tingkat keterpaparan virus semakin menurun, protokol kesehatan diterapkan lebih ketat. Apalagi saat ini kita sudah memasuki tahapan Pilkada, perkumpulan-perkumpulan massa kembali terlihat, seperti pada tahap pendaftaran kemarin. Kita berharap itu tidak terulang pada tahapan berikutnya, ” tandas Rudy.
Baca Juga: Pastikan Tidak Menunda Pilkada Serentak 2020, Ini Alasan Jokowi