Sonora.ID - Demam TikTok yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020, bahkan lebih, menjadikan platform yang satu ini menjadi salah satu destinasi warganet untuk bersosial media.
Berbagai video viral pun datangnya dari platform video pendek yang satu ini, namun sayangnya masih banyak pengguna yang menggunakan aplikasi ini dengan tidak bertanggungjawab, seperti viralnya video sekelompok perempuan yang menginjak Bendera Merah Putih.
Menyikapi hal-hal dan isu-isu semacam itu, TikTok hari ini membentuk Dewan Penasihat Keamanan se-Asia Pasifik.
Baca Juga: Viral Ibu-ibu di Sumedang Potong Bendera Merah Putih di Hadapan Anak, Polisi Ringkus Empat Orang
Pihak yang terlibat di dalamnya pun melibatkan para ahli yang berkompeten di bidang hukum dan kebijakan, serta akademisi dari berbagai wilayah.
Salah satu tujuan dan tugasnya adalah untuk memberikan nasihat mengenai kebijakan moderasi konten, serta keamanan dan kenyamanan pengguna, khususnya di Asia Pasifik.
Sebelumnya, diketahui bahwa di Indonesia sendiri TikTok sudah menjadi salah satu platform yang digunakan untuk menyalurkan bakat dan konten kreatif.
Baca Juga: Demi Konten TikTok, Sekelompok Perempuan Ini Injak Merah Putih
Tak hanya seputar tarian dan lagu, tak sedikit masyarakat Indonesia yang menggunakan TikTok untuk membagikan tips, resep, atau pengalaman kesehariannya.
Untuk itu, penting bagi TikTok agar bisa melindungi konten yang ada di dalamnya supaya tetap bisa menjaga kenyamanan para pengguna dan masyarakat lainnya
Hal ini disampaikan langsung oleh TikTok Director of Trust and Safety Asia Pasific, Arjun Narayan, yang menyatakan bahwa TikTok telah mengambil langkah positif.
Baca Juga: Apresiasi Kreator, Rayakan Ulang Tahun TikTok dengan #SamaSamaDariTikTok
“TikTok telah mengambil langkah positif ke depan dalam meningkatkan kebijakan dan prosesnya dengan membentuk Dewan Penasihat Keamanan Asia Pasifik,” ujarnya.
Menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena satu dari tujuh anggota dewan tersebut adalah aktivis dari Indonesia.
Anita Wahid, seorang Aktivis dari Gusdurian Network Indonesia dan Presiden MAFINDO (Indonesia Anti-Hoax Society), menjadi bagian dari dewan penasihat ini.
Baca Juga: TikTok Berencana Ajukan Gugatan pada Donald Trump dan Pemerintahannya
Sebagai sosok yang fokus terhadap isu penyimpangan hak asasi manusia, mengerti isu keamanan anak, serta kebutuhan konten agama, dirinya menyatakan senang bekerjasama dengan anggota dewan lainnya.
“Saya senang sekali dapat bekerjasama dengan anggota dewan lainnya untuk membahas permasalahan di industry saat ini, serta memitigasi potensi bahaya ke depannya,” ujarnya.
Baca Juga: Lirik Lagu 'maramaramara' - Project Pop (Maramaramara itu ga perlu udahan marahnya)