Makassar, Sonora.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan di Sulawesi Selatan tidak merata. Namun 50 persen wilayah diperkirakan memasuki musim hujan pada November 2020.
Demikian seperti disampaikan Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah 4 Makassar Hanafi Hamzah dalam sosialisasi virtual terkait prakiraan musim hujan di Sulsel, baru-baru ini.
Menurut prediksi BMKG, 25 persen daerah Sulsel mengalami awal musim hujan pada Maret 2021. Selain itu, 12,5 persen terjadi pada Oktober 2020, 8,3 persen di Desember 2020 dan 4,2 persen di April 2021.
Baca Juga: Penyempitan Saluran Pernapasan, Yuk Kenali Pemicu Timbulnya Penyakit Asma
"Awal musim hujan diprakirakan terjadi sebagian besar November 2020 dari 24 ZOM di daerah Sulawesi Selatan bagian Barat dan Selatan. Sebagian Maret 2021 atau 25 % dari 24 ZOM di daerah Sulawesi Selatan bagian Timur," ujar Hanafi.
Hanafi melanjutkan, meskipun dalam kondisi puncak musim kemarau, ada beberapa daerah yang sudah atau masih mengalami hujan. Pada awal musim kemarau tahun ini, di beberapa tempat malah mengalami kondisi cuaca ekstrim seperti di daerah Bantaeng dan Luwu.
Menurutnya, variasi tidak hanya terjadi pada awal musim hujan saja tapi juga awal musim kemarau.
Baca Juga: Timah Panas Satreskrim Polres Kotamobagu Lumpuhkan Komplotan Curanmor
Dia menyebut, analisis musim kemarau di Sulsel adalah adanya variasi yang cukup besar di awal dua musim kemarau di Sulsel.
Pantauan musim kemarau menunjukkan seluruh wilayah Sulawesi Selatan telah memasuki
musim kemarau sejak Agustus 2020 kecuali Enrekang bagian timur, Sidrap bagian utara, Luwu bagian selatan dan Pinrang bagian Barat.
"Pantauan hari tanpa hujan berturut-turut hingga September dasarian I (tgl 1-10)
menunjukkan di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan bagian barat dan Selatan tidak
mengalami hujan dari 6-10 hari," lanjutnya.
Lebih jauh Hanafi melanjutkan, sifat hujan musim hujan diprakirakan dominan dalam kisaran Normal.
Pada saat puncak musim hujan di wilayah Indonesia perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang
rentan terhadap bencana tanah longsor dan banjir.
"Selain itu perencanaan pembangunan infrastruktur perlu mempertimbangkan puncak musim hujan terebut," pungasknya.
Baca Juga: Hati-hati! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Terjadi di 28 Wilayah Ini