“Iya (Megawati dan Puan jadi jurkam). Semua petinggi partai itu menjadi jurkam untuk Pilkada Solo. Kalau tidak didaftarkan dulu kan enggak boleh nanti tiba-tiba datang kampanye, terus jadi jurkam kan enggak boleh sama KPU,” ungkapnya menjelaskan.
Bahkan lebih dari itu, pihaknya juga menegaskan bahwa semua pengurus di DPP dan DPD adalah juru kampanye pada Pilkada tersebut karena PDI-P selaku pihak pengusung.
Baca Juga: Baru Maju Pilkada Solo, Gibran Diwacanakan Jadi Gubernur Jateng
Pastinya, Putut juga menekankan bahwa posisi Megawati sebagai juru kampanye akan sangat berpengaruh pada elektabilitas Gibran-Teguh.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan kehadiran fisik Megawati pada saat kampanye di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Semua harapan Megawati hadir. Tetapi kan sekarang ada pembatasan yang lebih ketat soal protokol Covid-19. Jadi kabarnya hanya diperbolehkan untuk 50 orang, masa Bu Mega mau datang ke Solo hanya untuk pidato pada 50 orang, kan enggak, mungkin nanti Bu Mega pidato melaui daring,” sambungnya menjelaskan.
Baca Juga: Jadi Penantang Gibran, Astrid Suntani: Ingin Jaga Martabat Presiden Kita
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Megawati dan Puan Jadi Jurkam Gibran-Teguh di Pilkada Solo’.