Manado, Sonora.ID - Akibat pandemi Covid 19, Palang Merah Indonesia Sulawesi Utara mengalami kekurangan stok darah sejak beberapa bulan terakhir.

PMI Sulut saat ini hanya bisa memenuhi 25 persen dari permintaan darah yang rata-rata mencapai 3.000 kantong per bulan.

Pandemi Covid-19 mempengaruhi kegiatan pelayanan darah di unit transfusi darah Palang Merah Indonesia Sulawesi Utara.

Baca Juga: Stok Darah Turun 50 Persen, JK Minta Masyarakat Tidak Takut Donor Darah Di Era Pandemi

Sejak pandemi merebak, ketersediaan stok darah di PMI Sulut menurun drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Data PMI Sulut menunjukkan ketersediaan  stok darah sejak bulan Maret tahun ini terus mengalami penurunan.

Pada Maret 2020, jumlah kantong darah yang tersedia hanya 800 kantong, padahal pada bulan yang sama di tahun sebelumnya stok darah bisa mencapai 1.700 kantong.

Baca Juga: Ulang Tahun Ke-75, PMI DI Yogyakarta Beri Penghargaan ke Media

“Penurunan signifikan stok darah terjadi pada Mei lalu yang hanya 500 kantong darah, padahal kebutuhan rata-rata per bulan mencapai 3 ribu kantong. secara akumulasi, pmi sulut saat ini hanya bisa memenuhi 25 persen dari permintaan darah,“ kata Agusteivie Telew Kepala UTDD PMI Sulawesi Utara, di UTTD PMI Sulawesi Utara, di Malalayang, Manado, Selasa (22/9/2020).

Untuk mengatasi persoalan ini, UTD PMI Sulut telah melakukan berbagai kiat untuk mendorong warga mendonorkan darah. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memperbaiki kualitas pelayanan donor darah di kantor UTD PMI Sulut.

Selain itu, PMI Sulut juga rutin melakukan pencarian donor dengan menempatkan bus donor darah di berbagai lokasi strategis, seperti di taman kota god bless park dan arena olah raga KONI Sario.

Baca Juga: Stok Darah Turun 50 Persen, JK Minta Masyarakat Tidak Takut Donor Darah Di Era Pandemi