Dengan panduan tersebut, jika ada sekolah yang ingin membuka atau melakukan simulasi, harus memenuhi indikator yang sudah ditentukan.
Ganjar menilai tujuh sekolah yang saat ini melaksanakan simulasi sudah memiliki pedoman yang baik. Namun pembelajaran nantinya akan tetap diawasi agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Nah caranya ya mulai dari rumah, siswa tidak naik angkot atau diiantar orangtua. Kemudian pulangnya tidak boleh mampir-mampir. Saat di kelas istirahat juga tidak berkerumun. Lalu membawa makan sendiri, memakai masker, tempat cuci tangan ada, tempat parkir ada, gurunya juga membuat SOP yang baik, dan melindungi dirinya,” terang Ganjar.
Baca Juga: Belajar Tatap Muka Terpaksa Dibatalkan, Buleleng Zona Merah Covid-19
Namun, karena masih meraba-raba, dengan simulasi yang berjalan ini maka bisa ditemukan cara tepat untuk beradaptasi.
Sampai hari ini, Ganjar mengaku sudah ada beberapa sekolah lagi yang mengajukan izin untuk bisa menggelar tatap muka. Namun, sebagian besar menunda karena belum bisa memenuhi pedoman adaptasi yang ada.
Baca Juga: Viral, Sepeda Treadmill Karya Tukang Tambal Ban di Semarang