“Kota Semarang diharapkan dapat menjadi contoh bagi kabupaten atau kota lainnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Dalam masa pandemi Covid-19 ini justru gerakan dan budaya menabung semakin relevan karena budaya menabung merupakan cermin dari pengelolaan keuangan yang baik. Selain itu, budaya menabung juga merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong percepatan dari fungsi intermediasi perbankan,” tandas Aman.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa Pemkot Semarang berkerjasama dengan OJK meluncurkan Gerakan Indonesia Menabung (GIM), dalam rangka kampanye peningkatan kesadaran masyarakat terhadap inklusi keuangan dan upaya menumbuhkan budaya serta mendorong masyarakat untuk menabung sejak dini.
“Tujuan dari gerakan ini selain bentuk pengenalan pada produk keuangan, menabung merupakan cermin anak cerdas karena sejak dini menyiapkan masa depan. Selain itu, menabung merupakan cermin keinginan membangun bangsa melalui kemampuan sendiri tanpa berhutang,” ujar Hendi.
Baca Juga: Bantuan Kouta Internet bagi Pelajar di Makassar Belum Cair, Ini Kendalanya