Palembang, Sonora.ID - Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Kader Posyandu dalam rangka Penurunan Stunting dan Angka Kematian ibu (AKI), serta Seminar Kampanye ASI Eksklusif dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) untuk memperbanyak ASI, Selasa dan Rabu (22-23 September 2020), di Auditorium UPTD Bapelkes Provinsi Sumatera Selatan Jl. Brigjen Dr. H. Noesmir, Sukabangun, Kecamatan Sukarami Palembang.
Kegiatan yang dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan Hj. Febrita Lustia HD dan Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Sumatera Selatan Hj. Fauziah MY ini, diikuti oleh 66 orang kader PKK dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan Hj. Febrita Lustia HD mengatakan, kegiatan pelatihan keterampilan kader posyandu ini, utamanya adalah penurunan stunting dan angka kematian ibu (aki), serta kampanye asi eksklusif, pemanfaatan toga untuk memperbanyak asi, bagi kader tim penggerak pkk kabupaten/kota se-Sumatera Selatan.
Baca Juga: 66 Kader PKK Sumsel Ikuti Pelatihan untuk Turunkan Stunting dan AKI
Menurut Febrita Lustia, pelatihan ini bertujuan agar semua kader, khususnya pokja iv dan posyandu, dapat mengetahui tugasnya masing-masing, dalam menurunkan stunting dan angka kematian ibu (aki), serta mengkampanyekan asi eksklusif.
Bagi kader posyandu, lanjutnya, TP PKK Provinsi Sumatera Selatan sedang menggalakkan program untuk membentuk kader posyandu remaja.
"Ini sudah ada beberapa kabupaten/kota yang memulai," ujar istri dari Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru tersebut.
Baca Juga: TP PKK Provinsi Kalsel Serahkan 50.000 Masker Untuk Masyarakat Kabupaten Banjar
Febrita Lustia mengungkapkan, daerah pertama yang memulai program kader posyandu remaja adalah kecamatan Cempaka di kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
Peserta, sambungnya, diharapkan untuk mendapatkan ilmu asuhan mandiri, kesehatan tradisional bagi para kader melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga), dan praktek pembutannya.
"Jadi, jangan bunga saja. Tapi juga toga. Jadi, di dalam itu, walaupun ada bunga, tapi tetap ada toga. Boleh juga kita barter antara desa satu ke desa lain, yang banyak, kita tukaran. Jadi, dak usah beli-beli. Kita sama-sama dan koleksi tanaman toga kita diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah masing-masing," ujarnya.
Baca Juga: TP PK Kalsel Serahkan Bantuan Dukung Gebrak Masker di Banjarbaru
Ia berharap, setelah menyelesaikan pelatihan tersebut, para peserta dapat membagikan pengetahuan yang didapat dari pelatihan tadi.
"Itu yang paling penting. Mensosialisakan ilmu yang dimiliki. Artinya, setelah dari sini, ibu harus memberikan sosialisasi kepada kader-kader pkk, dan masyarakat pada umumnya," ujarnya.
Pengetahuan tadi, ungkapnya, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di provinsi Sumatera Selatan.
Baca Juga: Lewat Gebrak Masker, Pemko Banjarbaru Gencar Cegah Corona