Makassar, Sonora.ID - Bank Indonesia memperkirakan kinerja ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan III 2020 mulai mengalami perbaikan meski sempat terkontraksi hingga minus 3,87 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan II 2020.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Bambang Kusmiarso menyampaikan hal itu dalam kegiatan Business Gathering yang digelar secara daring.
Dia mengatakan, sektor ekonomi didukung relaksasi pembatasan sosial masyarakat dan komitmen pemerintah untuk menangani dampak pandemi serta mendukung keberlanjutan usaha melalui pemberian stimulus.
"Momentum pertumbuhan ekonomi tersebut tentunya perlu juga dijaga dengan penerapan protokol kesehatan oleh seluruh elemen masyarakat," ujar Bambang, kamis (24/9/2020).
Baca Juga: BI Cirebon Selenggarakan Gernas BBI di Senta Batik Trusmi
Bank sentral juga melaporkan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan II 2020 yang mengalami tekanan.
Pembatasan yang dilakukan dalam rangka menekan penyebaran pandemi virus corona berdampak pada terbatasnya aktivitas usaha.
Selain itu, membuat penurunan konsumsi ditengah pendapatan masyarakat yang lebih terbatas.
"Aktivitas investasi juga menurun dipengaruhi oleh penundaan rencana investasi. Ditengah perkembangan tersebut, inflasi yang terjaga membawa harapan dalam menjaga daya beli masyarakat dan menopang pemulihan," jelasnya.
Kegiatan gathering merupakan ajang tahunan yang digelar Bank Indonesia dalam rangka menyampaikan perkembangan ekonomi Sulsel terkini serta prospek kedepan.
"Ini wujud apresiasi dan dukungan kepada dunia usaha, terutama yang merupakan responden survei dan liaison BI,"kata Bambang saat memberikan sambutan.
Kegiatan dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan dihadiri oleh kepala daerah, pimpinan otoritas dan perbankan, dunia usaha dan masyarakat umum.
Dalam pemaparannya, Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga momentum pemulihan. Caranya dengan menjaga aktivitas dunia usaha, termasuk ekspor, agar tetap berjalan dengan lancar.
Selain itu, mempercepar pembangunan infrastruktur khususnya yang mendukung konektivitas antar simpul ekonomi.
Pengembangan kawasan industri dan pertambangan juga terus didorong sebagai media masuknya investasi ke Sulawesi Selatan. Hal itu dilakukan untuk mendukung Sulawesi Selatan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Bantu Tingkatkan UMKM, BI Kalsel Gelar Karya Gawi Borneo 2020
Di saat yang bersamaan, pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga ditengah pandemi, salah satunya melalui himbauan belanja dan bangga dengan produk UMKM lokal serta mendorong Sulawesi Selatan menjadi daerah penyangga pangan Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan serta dalam upaya menambah cakrawala pandang bagi dunia usaha dan masyarakat, dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber Noni Purnomo yang merupakan CEO Blue Bird dan Handry Satriago yang merupakan CEO General Electric Indonesia.
Secara garis besar keduanya memaparkan kecepatan, adaptasi teknologi, kreativitas, dan inovasi serta kemampuan leadership yang baik merupakan strategi yang harus dilakukan oleh dunia usaha untuk dapat bertahan dan mengembangkan usaha ditengah pandemi.
Hal ini tentunya dilakukan dengan tetap menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Lebih lanjut, acara juga turut dimeriahkan oleh penampilan komedian Cak Lontong serta kuis interaktif secara daring.
Baca Juga: Survei BI di Sulsel: Keyakinan Konsumen Melemah di Tengah Covid-19