Semarang, Sonora.ID - Pemerintah Kota Semarang terus melakukan pembangunan museum Bubakan meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Rencananya bundaran Bubakan yang sebelumnya merupakan taman air mancur akan disulap menjadi museum dengan polder dan sclupture.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menuturkan Bundaran Bubakan nantinya akan menjadi destinasi yang menarik, karena selain menjadi destinasi wisata dengan sclupture dan jembatan kaca, ada sarana edukasi yaitu belajar mengenai sejarah Kota Lama Semarang.
Baca Juga: Dapat Hibah Keris Zaman Mataram, Museum Ronggowarsito Tambah Koleksinya
Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kolam poldernya.
“Bagi warga yang ingin melewati Bundaran Bubakan harap maklum dan bersabar apabila perjalanannya terganggu akibat proses pengerjaan Bundaran Bubakan, mudah-mudahan tidak lama lagi akan selesai,” ujar Hendi.
Hendi menambahkan, saat ini pekerjaan Museum Bubakan telah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai pada akhir November 2020.
Baca Juga: Dianggap Kesampingkan Kritik Internasional, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid
“Target kita, proyek pembangunan Museum Bubakan ini selesai akhir bulan November 2020. Kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar proses pembangunan Museum Bubakan ini bisa selesai tepat waktu sesuai target sehingga tidak terlalu lama mengganggu kenyamanan lalu lintas warga di bundaran Bubakan,” pungkas Hendi.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama rombongan meninjau pembangunan museum Bundaran Bubakan Semarang, Kamis (24/9).
Pembangunan museum dilakukan karena di area tersebut ditemukan situs cagar budaya. Sebelumnya akan dibangun polder dan taman terbuka untuk tempat berkumpul masyarakat. Namun ditemukan situs bersejarah, sehingga dibangun museum.
Baca Juga: Asyik! Proses Pembangunan Museum Bubakan Semarang Segera Rampung