“Untuk mengatasi itu, sejumlah inisiatif kami lakukan. Hasilnya laju genangan air telah diturunkan dan hanya tersisa dua persen saja,” ungkapnya.
Ia menyampaikan secara konsisten mengembangkan berbagai program untuk menangani persoalan banjir.
Mulai dari pembangunan pompa air di sepanjang sungai yang mengalir, membuat bendungan hingga waduk. Bahkan, hingga hari ini, total pompa air yang telah dibuat Wali Kota Risma berjumlah sekitar 75 titik.
“Saat air pasang, pintu air ditutup, sementara air di daratan dipompa keluar saat hujan deras. Itu yang kami lakukan,” jelasnya.
Baca Juga: Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, Jusuf Kalla: SBY Lebih Cepat Ambil Keputusan
Untuk memaksimalkan upaya tersebut, Presiden UCLG ASPAC ini juga membuat program penghijauan. Di antaranya, membangun hutan kota, pembuatan taman, penanaman pohon secara rutin, konservasi kawasan pantai timur untuk mencegah bencana alam dan air pasang.
“Itu yang kami lakukan secara terus menerus. Sekarang hutan kota kami luasnya mencapai 46 hektare dan total taman sebanyak 575 lokasi,” jelas dia.
Di kesempatan yang sama, ia juga merinci upaya lain yang masih memiliki kaitan erat. Diantaranya adalah memperbaiki saluran irigasi dan diubah menjadi drainase.
Menurutnya, hal itu menjadi penting untuk dilakukan. Sebab, saluran air primer akan dikeruk. Sementara saluran sekunder dan tersier diperbaiki.
Baca Juga: Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, Jusuf Kalla: SBY Lebih Cepat Ambil Keputusan