“Peluang bisnis sektor pertanian masih sangat luas untuk digarap kaum milenial. Semangat mereka saya yakin mampu membawa pembaharuan dalam pembangunan pertanian di Jatim,”imbuhnya.
Khofifah mengatakan, jika jumlah petani millenial kian bertambah maka juga akan mendongkrak perekonomian di daerah dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Dengan begitu, perekonomian di Jawa Timur bisa berkembang dan mengurangi urbanisasi pemuda ke kota.
“Baru sedikit petani di Indonesia yang memanfaatkan teknologi dan internet. Dari data BPS, angkanya masih berkisar 15 persenan. Nah, jika ruang-ruang ini kita manfaatkan secara optimal maka sektor pertanian menjadi usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan,” pungkasnya.
Baca Juga: Wali Kota Semarang Tinjau Pembangunan Museum Bundaran Bubakan