Bahkan sang tuan rumah menyatakan tidak melibatkan TNI dan Polri untuk pengamanan dan akan menanggung semua risikonya sendiri.
Dengan pernyataan tersebut, Joeharto pun mengaku tidak bisa berbuat banyak dan membiarkan acara tersebut berlangsung.
“Tidak berani menutup paksa mengingat kami dari Polsek tidak mempunyai kekuatan yang signifikan. Alasan kedua adalah tidak elok rasanya kami naik ke panggung menghentikan paksa,” ungkapnya menjelaskan alasannya.
Baca Juga: Konser Rhoma Irama Nekat Digelar, Bupati Bogor: Semua Diproses Hukum
Pihaknya berharap agar pihak menyelenggara memiliki kesadaran sendiri untuk membubarkan acara tersebut, melihat kerumunan yang terjadi.
“Kami sebetulnya berharap ada kebijakan atau kearifan untuk membatalkan konser. Tapi ternyata tidak dilakukan, bahkan kegiatan tetap berlangsung,” jelasnya menambahkan.
Hingga saat ini pihak penyelenggara pun masih belum memberikan konfirmasi atau keterangan terkait dengan penyelenggaraan konser dangdut di tengah pandemi tersebut.
Baca Juga: Wow, Konser Drive In Pertama di Indonesia digelar Di Semarang!
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Polisi Tak Berani Bubarkan Konser Dangdut yang Digelar Wakil Ketua DPRD Tegal, Ini Alasannya’.