Ia mengungkapkan, era revolusi industri 4.0 baru saja dimulai di negara Indonesia. Namun, pandemi covid-19 membuat perubahan di era tersebut berjalan lebih cepat.
“Teknologi, mau ndak mau, harus dikuasai. Yang ndak pernah tahu teknologi, harus pakai teknologi. Yang ndak pernah familiar pakai zoom, jadi pakai zoom. Semua di seluruh dunia,” ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena kebutuhan masyarakat saat ini adalah media teknologi.
Dikatakannya, ia termasuk orang yang ikut merasakan perubahan kebutuhan akan media teknologi.
“Saya sendiri, hari-hari ini, kalau meeting, bisa empat sampai lima kali. Ndak perlu terbang ke kota lain. Ndak perlu beli tiket. Ndak perlu beli kamar hotel. Ndak perlu waktu yang banyak, tapi saya bisa ketemu dengan orang-orang, teman-teman, mitra kami, di kota-kota lain, bahkan di negara lain, lewat teknologi,” ujarnya.
Perubahan tadi, menurutnya, adalah sebuah kemajuan. Ke depan, generasi muda, akan mengalami perubahan yang lebih lagi.
Baca Juga: PUPR Pertahankan Klaim Kualitas Material Jembatan HKSN
“Jadi, mereka mesti dibekali,” ungkapnya.
Smartschool Indonesia, lanjutnya, adalah tempat mencetak pemimpin-pemimpin Indonesia yang akan datang.
Ia mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya tamu undangan yang hadir di acara tersebut.
“Supaya, dari tempat ini, akan banyak lahir pemimpin-pemimpin Indonesia di masa depan. Pemimpin kota ini, yang membawa perubahan, yang membawa kota ini, bangsa ini, menjadi lebih sejahtera,” ujarnya.
Baca Juga: Besi Proyek Jembatan HKSN Ambruk, 5 Pekerja Dilarikan ke Rumah Sakit