Malang, Sonora.ID - Kabupaten Malang memiliki jumlah Warning Receiver System atau pendeteksi dini gempa dan tsunami terbanyak di Jawa Timur.
Wilayah yang memiliki 33 kecamatan itu memiliki empat WRS yang tersebar di beberapa wilayah, di antaranya berlokasi di Kantor Bupati Malang, Kepanjen dan Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan.
Kepala BMKB Karangkates, Musripan ketika dikonfirmasi mengatakan pertimbangan Kabupaten Malang memiliki alat gempat terbanyak karena dinilai rawan terjadi gempa bumi.
Baca Juga: Sasar Malang, Gubernur Jatim Gowes di Kota Malang Kampanye Masker
BMKG Karangkates juga bertempat di Kabupaten Malang, sehingga turut berkontribusi menghadirkan alat deteksi gempa bumi.
Selain Kabupaten Malang, wilayah lain seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, Blitar, hingga Pacitan juga rawan gempa bumi, sehingga kehadiran WRS ini sangat diperlukan.
Musripan menerangkan, Kabupaten Malang punya alat WRS seri terbaru yang lebih mutakhir dari pada seri sebelumnya.
Baca Juga: Tetap Waspada! BMKG Peringati 17 Wilayah Ini Alami Cuaca Ekstrem
Di sisi lain, Musripan turut menanggapi potensi gempa yang berpotensi tsunami diprediksi akan terjadi di Selatan Pulau Jawa.
Diprediksi, gelombang tsunami bisa mencapai 20 meter.
Selain Kabupaten Malang, wilayah lain seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, Blitar, hingga Pacitan juga rawan gempa bumi.
Musripan menerangkan, Kabupaten Malang punya alat WRS seri terbaru yang lebih mutakhir dari pada seri sebelumnya.
Di sisi lain, Musripan turut menanggapi potensi gempa yang berpotensi tsunami diprediksi akan terjadi di Selatan Pulau Jawa. Diprediksi, gelombang tsunami bisa menca 20 meter.
Baca Juga: Soal Potensi Tsunami 20 Meter dan Gempa di Selatan Jawa, BMKG Minta Masyarakat Tak Resah