Surabaya, Sonora.ID - Upaya mencegah terjadinya penularan Covid-19 di kalangan lanjut usia (lansia), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selain memberikan vitamin gratis melalui puskesmas dan posyandu lansia juga pemberian pulse oximeter atau alat pengukur kadar oksigen.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya sejak 3 - 4 hari ini, jumlah kumulatif pasien confirm Covid-19 sekitar 30 persen lansia.
Pihaknya mengaku, saat ini terus melakukan tracing dari mana mereka bisa tertular. Sebab, usia di atas 70 tahun relatif kecil untuk pergi keluar rumah.
Baca Juga: Garuda Banua-Galuh Borneo Dukung Ibnu-Arifin, Terbukti Kerja Nyata!
"Kami melalui Puskesmas dan saya masih mencoba mencari tahu dari mana mereka tertular. Karena kalau dilihat dari usia segitu, mereka relatif kecil kalau pergi-pergi keluar rumah," kata Risma saat di rumah dinas, Jalan Sedap Malam Surabaya, Senin (28/09/2020).
Meski begitu, ia memastikan, bahwa Pemkot Surabaya melalui Puskesmas dan Posyandu Lansia memberikan vitamin secara gratis bagi mereka.
Tujuannya agar imunitas tubuh lansia tetap terjaga. Selain itu pula pemberian pulse oximeter juga dilakukan.
Baca Juga: Viral Oknum Yang Diduga ASN di Bogor Nekat Halangi Jalan Ambulans
"Karena itu pemkot melalui puskesmas menyiapkan vitamin yang bisa didapatkan dengan gratis untuk para lansia, di Puskesmas maupun melalui Posyandu-posyandu lansia," katanya.
Namun begitu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai penularan yang bisa saja terjadi di lingkungan keluarga.
Ia berpesan agar warga dapat semaksimal mungkin menggunakan peralatan pribadi untuk diri sendiri.
"Misalkan, piring itu kita gunakan satu, iya itu terus kita gunakan, kemudian sendok dan sebagainya. Kalau bisa ditangani sendiri," tuturnya.
Tak hanya lansia, Wali Kota menyebut, berdasarkan data Dinkes, anak-anak muda yang terkena Covid-19 di Surabaya juga sekitar 30 persen.
Karenanya, ia mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk pula cara bersosial dengan masyarakat.
"Karena itu sekali lagi saya mohon, untuk mempercepat memutus mata rantai pandemi ini kita harus disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk cara kita bersosialisasi, jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan itu harus kita patuhi bersama," pungkasnya.
Baca Juga: Aksi Massa Tolak Acara KAMI, Gatot: Kita Doakan Pulang Membawa Uang, Demo kan Dibayar