Sonora.ID – Bank Dunia dikabarkan telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.
Melansir dari Kompas.com, Chief Economist for East Asia and Pacific Bank Dunia Aaditya Mattoo menyatakan, Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Pasifik selain Filipina yang menurutnya belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi dalam waktu dekat.
Indonesia dinilai belum sukses dalam menangani Pandemi Covid-19.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi bakal ada di kisaran minus 1,6 persen hingga 2 persen.
Baca Juga: Oded-Emil Siap Kembali Berjibaku Bangun Kembali Ekonomi Jawa Barat
"Indonesia masih belum menerapkan isolasi secara ketat, dan nampaknya lebih mengandalkan kebijakan-kebijakan yang lebih ringan," ujar Mattoo ketika memberikan keterangan dalam konferensi video, Selasa (29/9/2020).
Proyeksi pertumbuhan yang diperlihatkan oleh Bank Dunia ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi pada Juli 2020 yang memperkirakan ekonomi Indonesia masih bisa bertahan di nol persen.
Mattoo pun mengatakan, proses pemulihan perekonomian di Indonesia akan berlangsung lebih lambat jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Perekonomian domestik di negara Asia Pasifik sudah mulai berjalan.
Baca Juga: Transaksi Rp.168 Milyar, Jatim Gandeng Tiga Provinsi Gelar Misi Dagang Hybrid Pertama Sejak Pandemi
"Didorong oleh belanja pemerintah, ekspor yang kuat, dan kasus infeksi Covid-19 yang cenderung rendah sejak Maret, namun masih tertekan oleh kinerja konsumsi domestik yang melamban," jelas Mattoo.
Sedangkan untuk negara di luar kawasan Asia Pasifik, pertumbuhan perekonomiannya diproyeksi bakal tumbuh 3,5 persen.
Untuk kuartal III, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.
Baca Juga: Indonesia Diperkirakan Akan Alami Resesi Ekonomi, Apa Saja Dampaknya?
Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi awalnya, yakni sebesar minus 2,1 persen hingga 0 persen.
Dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif pada akhir tahun, Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi juga bakal negatif pada kuartal III dan IV.
Sebelumnya, Sri Mulyani selalu optimistis pada kuartal IV perekonomian masih bisa tumbuh positif.
Meski demikian, pemerintah masih mengupayakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV mendatang bisa mendekati nol persen.