Misalnya dalam usaha kuliner, Ibu A punya satu resep lempeng banjar favorit keluarga yang apabila dihidangkan ke orang lain membuat orang tersebut ingin membelinya.
Nah, karena kondisi pandemi seperti ini, membuat Ibu A yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga harus berpikir untuk berusaha demi bertahan hidup. Akhirnya Ibu A berpikir untuk menjual lempeng Banjar ini secara serius.
Namun karena Ibu A tidak punya ilmu tentang cara membuka usaha, tidak punya modal hingga tidak punya tempat usaha, maka Ibu A pergi ke Rumah Perezekian.
Baca Juga: Pengguna Internet Bertambah, Pakar: Masyarakat Sudah Sangat Akrab dengan Media Sosial
“Di Rumah Perezekian nanti Ibu A akan dibantu untuk menjadikan yang bersangkutan UMKM yang berdaya. Resep Ibu A akan dijadikan produk yang layak jual dengan perhitungan yang lengkap baik secara analisis gizi, pasar hingga rencana penjualannya,” jelasnya.
Bahkan setelah produknya selesai di produksi, Rumah Perezekian juga akan memfasilitasi pembuatan konsep kemasan produk yang murah, aman, mudah dan menarik dengan menggandeng berbagai partner, mulai dari desainer hingga pabrik pengolahan kemasan.
“Berikutnya Ibu A juga akan dibantu pelatihan pemasarannya, baik itu dalam bentuk offline maupun online. Hal ini penting karena akan sia-sia kalau produknya berkualitas tapi tidak tahu bagaimana cara yang efektif dan efesien untuk menjualnya,” tutur Runner Up 1 Puteri Indonesia Tahun 2006 ini.
Baca Juga: Bantu UMKM di Masa Pandemi, Cawali Ananda Rajin Endorse Produk Lokal