Sementara itu, Arkeolog Tri Subekso, berpendapat pada prinsipnya, masyarakat Jawa Kuno berpandangan bahwa arca Ganesha dimaknai sebagai penghilang marabahaya dan aspek negatif yang memberikan dampak buruk bagi manusia.
Dia mengungkapkan, di kawasan Bergas ini ditemukan beberapa arca ada dua jenis, dengan mahkota dan tanpa mahkota. Kata dia, arca di Karangjati ini tidak memiliki mahkota. Penggambaran arca tanpa mahkota memiliki tiga asumsi jika merujuk hasil kajian Puslit Arkenas.
Pertama, terkait kisah mitologi Ganesha yang berusaha mencegah Rahwana membawa Atmalinga ke Lanka karena kekhawatiran para dewa akan tabiat buruk dari Rahwana.
Baca Juga: Hukuman Tak Memakai Masker, Warga Semarang Diminta Sapu Taman
Kedua, berhubungan dengan persebaran seni Gupta yang menyebar di Asia Tenggara, dan ketiga, terkait dengan tradisi yang berasal dari luar istana.
"Asumsi terkait Ganesha tanpa mahkota di Karangjati ini menarik untuk didiskusikan mengingat terdapat juga arca Ganesha Sikunir dengan mahkota yang letaknya tidak jauh dari sini, bahkan masih satu wilayah Kecamatan Bergas," terang dia.
Taman arkeologi ini nantinya akan menjadi saksi adanya sejarah di desa tersebut. Selain itu juga dapat untuk meningkatkan pariwisata di daerah itu.
Baca Juga: Rapid Tes Dadakan di Taman Apsari, 19 Orang Dinyatakan Reaktif