Semarang, Sonora.ID - Warga Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, berniat membuat Taman Arkeologi Lembah Gana. Hal ini dilakukan karena ternyata banyak sekali peninggalan purbakala di wilayahnya.
Menurutnya, saat ini kepedulian masyarakat terhadap cagar budaya semakin kuat, terutama guna merespon pesatnya pembangunan fisik yang kerap mengancam keberadaan peninggalan bersejarah.
Lembah Gana adalah konsep yang muncul sebagai buah kesadaran akan pentingnya memberi makna peninggalan tersebut dan menyesuaikan dengan keperluan kehidupan masa sekarang.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemerintah Kota Semarang Perbaiki Infrastruktur
"Selain itu, ide ini muncul karena kegelisahan saya melihat cukup banyaknya tulisan arkeologi yang dihasilkan oleh para peneliti namun tidak diakses oleh masyarakat umum. Namun intinya adalah pelestarian, manfaat, dan pengembangan kebudayaan," kata Muhtar.
Muhtar menyadari, pengelolaan situs bersejarah memang memerlukan pendekatan yang mampu mewadahi berbagai kepentingan banyak pihak. Namun dia merasa optimis masyarakat dan pemerintah dapat bekerjasama merealisasikan Taman Arkeologi Lembah Gana.
"Saat ini Pemerintah Kabupaten Semarang secara aktif ikut memfasilitasi proses pengelolaan warisan budaya ini sebagaimana diamanahkan oleh UU Pemajuan Kebudayaan No 5 Tahun 2017," tambahnya.
Baca Juga: Hukuman Tak Memakai Masker, Warga Semarang Diminta Sapu Taman
Sementara itu, Arkeolog Tri Subekso, berpendapat pada prinsipnya, masyarakat Jawa Kuno berpandangan bahwa arca Ganesha dimaknai sebagai penghilang marabahaya dan aspek negatif yang memberikan dampak buruk bagi manusia.
Dia mengungkapkan, di kawasan Bergas ini ditemukan beberapa arca ada dua jenis, dengan mahkota dan tanpa mahkota. Kata dia, arca di Karangjati ini tidak memiliki mahkota. Penggambaran arca tanpa mahkota memiliki tiga asumsi jika merujuk hasil kajian Puslit Arkenas.
Pertama, terkait kisah mitologi Ganesha yang berusaha mencegah Rahwana membawa Atmalinga ke Lanka karena kekhawatiran para dewa akan tabiat buruk dari Rahwana.
Baca Juga: Hukuman Tak Memakai Masker, Warga Semarang Diminta Sapu Taman
Kedua, berhubungan dengan persebaran seni Gupta yang menyebar di Asia Tenggara, dan ketiga, terkait dengan tradisi yang berasal dari luar istana.
"Asumsi terkait Ganesha tanpa mahkota di Karangjati ini menarik untuk didiskusikan mengingat terdapat juga arca Ganesha Sikunir dengan mahkota yang letaknya tidak jauh dari sini, bahkan masih satu wilayah Kecamatan Bergas," terang dia.
Taman arkeologi ini nantinya akan menjadi saksi adanya sejarah di desa tersebut. Selain itu juga dapat untuk meningkatkan pariwisata di daerah itu.
Baca Juga: Rapid Tes Dadakan di Taman Apsari, 19 Orang Dinyatakan Reaktif