Merokok Sesekali Ternyata Tingkatkan Risiko 12 Kali Lipat Kematian, Kok Bisa?

1 Oktober 2020 13:20 WIB
Ilustrasi rokok
Ilustrasi rokok ( PIxabay)

Sonora.ID - Meski telah mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari rokok, nyatanya masih banyak orang-orang di luaran sana yang tetap mengonsumsinya.

Tak hanya orang dewasa, kalangan perokok pun banyak ditemukan pada mereka yang masih berstatus siswa.

Berdasarkan laman kompas.com yang terbit pada (22/02/2020), data Pusat Kajian Gizi Regional (PKGR) Universitas Indonesia mneyebutkan ada sebanyak 43,4 persen yang mulai merokok pada usia 12-13 tahun atau pada saat mengikuti pendidikan SMP (sekolah menengah pertama).

Selain itu, data Riskesdas 2018 menunjukkan jumlah perokok muda yang berusia di bawah 18 tahun, mencapai 9,1 persen atau meningkat dibandingkan data 2013 sebanyak 7,2 persen.

 

Kurangnya pengawasan dan pengaruh lingkungan membuat perokok siswa semakin bertambah disetiap tahunnya.

Baca Juga: Gawat! Makanan yang Sering Dijumpai Ini Ternyata Lebih Mematikan daripada Rokok

Jika tak dibiarkan, hal ini akan menyebabkan perokok aktif semakin banyak.

Perlu diketahui, perokok aktif bisa juga termasuk kedalam perokok sosial.

Menurut dr. Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, Perokok sosial adalah mereka yang melakukan kegiatan merokok pada saat sedang bersama teman-teman yang merokok, sedang dalam situasi tertentu seperti buang ari besar atau bahkan kumpulan orang-orang yang hanya merokok sesekali di tempat tertentu.

Banyak yang menganggap  merokok sesekali tak akan membahayakan tubuh. Padahal hal tersebut justru sebaliknya.

Menurut Russell V. Luepker, MD, seorang professor di bidang kardiologi di University of Minnesota School of Public Health di Minneapolis, tidak ada yang aman meskipun merokok hanya sesekali saja.

Baca Juga: Keluarga Dapat Setengah Juta, Mensos: Tidak Boleh untuk Beli Pulsa dan Rokok

Begitu juga dengan Bill Blatt, direktur dari National Tobacco Programs for the American Lung Association di Washington DC yang mengatakan sekalipun hanya merokok sekali, hal tersebut tetap saja dapat membahayakan setiap sistem dalam tubuh.

Seseorang yang merokok tidak lebih dari 10 batang perhari, justru akan lebih cepat mengalami risiko kematian.

Mereka akan mengalami peningkatan risiko hingga 12 kali lipat terkena kematian karena kanker paru dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok, Studi ini dipublikasikan di JAMA Internal Medicine oleh the National Cancer Institute.

Baca Juga: Merokok Sedari Dini, Dokter: Gangguan Kesehatan Diakumulasi di Masa Tua

Risiko meninggal lebih cepat akan naik hingga 87% bagi mereka yang merokok rata-rata 1 sampai 10 batang per hari.

Rata-rata orang yang merokok akan lebih cepat meninggal sekitar 13 hingga 14 tahun dibandingan dengan orang tidak merokok.

Apabila perokok berhenti merokok, maka risiko yang akan menyerang seperti penyakit jantung, kanker kemungkinan akan menghilang.

Semakin cepat berhenti maka akan semakin cepat pula risiko penyakit tersebut diturunkan.

“Pilihkan kebiasan hidup dengan bijaksana. Apapun yang kita pilih sekarang akan kita nikmati di kemudian hari bersama orang terdekat kita, pasangan hidup, keluarga, saudara, dan sahabat kita,” tulis dr. Susanti dalam laman kenapayadok.com.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Evali, Penyakit Paru Akibat Rokok Elektrik (Vape)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm