Bali, Sonora.ID - Dinas Pertanian Kota Denpasar telah menyerahkan Kartu Tani kepada semua petani di Kota Denpasar, Bali.

Jumlah petani yang menerima kartu tani sebanyak 2.906 orang dari 132 kelompok tani yang masih aktif di Kota Denpasar. Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Sekretaris Dinas Pertanian Kota Denpasar, IGA Puspayeni.

Menurut Puspayeni, Kota Denpasar menjadi daerah pertama di Bali yang semua petaninya telah menerima kartu tani.

Baca Juga: Lahan Berkebun Petani di Desa Lubuk Mandarsah Digusur, Puluhan Ibu-ibu Melakukan Aksi Buka Baju

Puspayeni juga menambahkan bahwa dengan kartu tani ini, petani bisa mendapat bantuan pupuk bersubsidi. Selain itu, juga bisa mendapat pinjaman dana.

Diterangkan juga, Selama pandemi Covid-19 ini, Dinas Pertanian Kota Denpasar telah membagikan bibit babi kepada peternak di Kota Denpasar.

Jumlah bibit babi yang telah dibagikan ini sebanyak 300 ekor kepada 7 kelompok peternak yang tersebar di wilayah Denpasar dengan nilai bantuan bibit babi ini sebesar Rp 267 juta.

Baca Juga: 76 Ribu Petani di Kabupaten Gowa Akan Dapat Kartu Tani dari Kementan

Berdasarkan data, kelompok tani yang diberikan bibit ini, adalah KWT Sumber Rejeki sebanyak 44 ekor, Kelompok Ternak Suka Mandiri 32 ekor, Kelompok Ternak Tunas Mekar 36 ekor.

Kemudian, kelompok Ternak Telabah Makmur 90 ekor, Kelompok Ternak Babi Paras Paros 58 ekor, Kelompok Ternak Bija Utama 16 ekor, dan Kelompok Ternak Sekar Tunjung 24 ekor.

Selain bantuan bibit babi, pihaknya juga memberikan bantuan benih padi dan pupuk NPK non subsidi dengan nilai anggaran Rp 399 juta lebih.

Baca Juga: Sinergi antara Damkar dan Polresta Denpasar, Semprot Disinfektan di Wilayah Denpasar

Puspayeni juga mengatakan bahwa benih padi ini didistribusikan untuk 1.535 hektar lahan persawahan di Denpasar. Juga diberikan bibit tanaman hortikultura kepada masyarakat secara gratis saat awal pandemi Covid-19.

Ia mengaku Dinas Pertanian telah menyediakan sebanyak 10.000 bibit tanaman hortikultura untuk warga Denpasar yang Terdampak Covid-19 terutama mereka yang dirumahkan dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Selain itu, Distan juga menyiapkan tenaga pendampingan bagi warga yang belum bisa melakukan proses penanaman hortikultura di rumah mereka.

Baca Juga: Petani Lembang Temui Dubes Singapura Jajaki Ekspor Sayuran