Sonora.ID - Penantang Donald Trump, Joe Biden kembali menuai perhatian warga net usai dirinya mengunakan frasa bahasa arab untuk menanggapi argumen.
Kejadian ini bermula saat Biden ingin memastikan ucapan Donald Trump mengenai pencatatan pajak yang selama ini tidak dilakukannya.
Calon dari Partai Demokrat itu pun menanyakan kapan Donald Trump akan mengembalikan pajak yang telah dinantikan rakyat Amerika.
Saat Donald Trump menjawabnya? Biden Menimpali dengan pertanyaan untuk memastikan waktu pembayaran pajak tersebut.
Baca Juga: Striker Andalan AC Milan, Zlatan Ibrahimovic Positif Covid-19
"Kapan? Insya Allah?" tanya Biden kepada Trump. Sontak, ucapan Biden mendapat perhatian dari warganet.
Tanggapan yang diberikan oleh warganet pun beragam ada yang tak percaya, bahkan ada nitizen yang menganggap ucapan Biden Sebagai sebuah penghinaan terhadap umat muslim.
"Momen bersejarah di Amerika - Insya Allah dalam debat presiden," tulis seorang warganet.
"Beberapa Muslim tersentuh karena Biden berkata "insya Allah"." tulis warganet lainnya.
Namun, yang lainnya mengkritik penggunaan frasa Biden yang lucu, dalam konteks penyebutnya .
"kolonial dan menghina." Banyak yang memperdebatkan apakah Biden mengatakan "pada bulan Juli" atau "Enchilada" daripada kata-kata dalam bahasa Arab tersebut.
Baca Juga: Kesal Dicela Oleh Trump Berulang Kali, Biden Sebut Trump 'Badut'
Salah satu nitizen yang menyoroti keras ucapan Biden dalam debat tersebut adalah Wajahat Ali.
Wajahat Ali adalah salah satu pengacara Muslim yang sekaligus penulis opini untuk New York Times.
Pengacara muslim tersebut menyoroti penggunaan frasha Insya Allah yang diucapkan oleh Joe Biden.
Ya, Joe Biden mengatakan 'Insyaallah' selama debat # Debates2020," cuit pengacara Muslim sekaligus penulis opini untuk New York Times, Wajahat Ali.
"Mengatakan Insyaallah tidak membuat Anda menjadi Muslim."
Pihak lain menilai ucapan Biden sebagai penghinaan. Biden juga dianggap menggambarkan stereotip budaya tentang dunia Muslim dan Arab.
Bagi banyak orang Muslim dan Arab, konteks 'Insya Allah' yang diucapkan Biden jauh dari makna aslinya.
Makna di mana seseorang akan mencoba untuk memenuhi tujuan, justru dianggap bahwa seseorang tersebut 'terhalangi' dalam melakukan tujuannya.
Teruntuk banyak orang, mengucapkan 'Insya Allah' merupakan bentuk kerendahan hati.
Satu di antara orang yang turut menyayangkan ucapan Joe Biden adalah aktivis politik Muslim, Meriam Masmoudi.
"Sangat mengecewakan bahwa hal terbaik dari kampanye Biden yang tampaknya dapat ditawarkan kepada Muslim Amerika di tengah peningkatan kekerasan Islamofobia justru diterapkan sembarangan,
benar-benar tidak tepat menggunakan 'insya Allah' dalam debat," tulis Masmoudi dalam akun Twitter-nya.
Baca Juga: Bentuk Tim Swab Hunter, Pemkot Surabaya Tes PCR Pelanggar Protokol Kesehatan