Sonora.ID – Memasuki bulan Oktober ini, masyarakat Tionghoa di seluruh belahan dunia merayakan mooncake festival atau yang dikenal dengan tradisi kue bulan.
Perayaan ini sederhana, di setiap rumah akan menyediakan kue bulan, sejenis kue atau pia yang berisi pasta kacang, untuk dimakan bersama dengan keluarga.
Biasanya, mereka juga akan melakukan ibadah sembahyang dan berdoa kepada Dewi Bulan.
Baca Juga: Serba-serbi Barongsai Khas Imlek, Dari Makna Hingga Gerakan Tariannya
Sejarah kue bulan
Mooncake merupakan kue yang selalu disediakan masyarakat Cina pada bulan ke-8 tahun Cina sebagai persembahan kepada Dewi Bulan.
Kebiasaan yang sudah ada sejak 1045-770 sebelum Masehi ini merupakan wujud syukur karena hasil panen yang melimpah pada setiap musim gugur.
Namun tahukah kamu, dulunya persembahan yang diberikan hanya berupa buah apel, plum, anggur, dan dupa, bukannya kue bulan. Lalu dari mana tradisi kue bulan dimulai?
Baca Juga: Identik dengan Kemiskinan, Etnis Tionghoa Pantang Makan Bubur Saat Imlek
Berikut penjelasannya seperti yang dilansir dari laman Sajiansedap.grid.id:
Kue Bulan = Penyebar Berita Pemberontakkan
Tradisi kue bulan dimulai pada Dinasti Yuan (1271-1368).
Pada akhir Dinasti Yuan, rakyat Han ingin melakukan perlawanan untuk menggulingkan kekuasaan Mongol. Mereka merencanakan pemberontakan, tapi tidak punya cara untuk menginformasikan rencana ini.
Konselor militer tentara perlawanan rakyat Han, Liu Bowen akhirnya menemukan cara.
Ia meminta tentara untuk menyebarkan rumor bahwa akan ada penyakit serius di musim dingin. Satu-satunya cara untuk menyebuhkan penyakit ini adalah dengan makan kue bulan.
Baca Juga: Filosofi Kemakmuran dari Kue Keranjang atau Dodol Cina Khas Imlek
Kemudian ia meminta tentara untuk menulis “Pemberontakan, pada malam Mid-Autumn Festival” pada sehelai kertas yang diselipkan di dalam kue bulan.
Kue ini pun laris manis dibeli rakyat. Pesan pun berhasil disebarkan. Ketika malam Festival Pertengahan Musim Gugur datang, pemberontakan besar pun pecah. Rakyat Han juga berhasil menggulingkan kekuasaan Mongolia saat itu.
Sejak saat itulah, orang-orang selalu makan kue bulan setiap Mooncake Festival. Tradisi itu berkembang sampai sekarang walaupun kebayankan orang sudah tidak hidup dari bertani lagi.
Yang pasti, tradisi ini juga dipercaya mendatangkan rejeki melipah setahun sekali bagi para pembuat kue bulan di seluruh dunia. Karena, kue yang satu ini termasuk sulit untuk dibuat.
Baca Juga: Mengapa Tidak Boleh Sapu Rumah Saat Imlek? Yuk, Simak Serba-serbi Perayaan Tahun Baru Imlek