Harapannya, penerapan ilmu behavioural science dalam kampanye protokol kesehatan akan semakin menekan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
“Mudah-mudahan semuanya akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk bisa segera beradaptasi pada kebiasaan baru. Mengingat sampai saat ini Covid-19 tidak ada yang tahu kapan penyebarannya,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengharapkan program pelatihan ini bisa semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
“Kolaborasi lintas negara ini dapat membawa manfaat yang konkrit. Di tengah Pandemi Covid-19 harus terus mencoba cara-cara untuk bisa menekan penyebaran Covid-19. Pendekatan behavioural ini memang sedang kita butuhkan,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Palembang Sosialisasikan Adaptasi Kebiasaan Baru di Masa Pandemi
Menurutnya, menerapkan protokol kesehatan tidak sederhana yang dijelaskan. Dalam hal ini menerapkan ini harus membangun kesadaran yang mendalam dari masyarakat, maupun pelaku usaha. Sebab kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan adalah harapan terbaik yang kita miliki untuk menahan penularan virus lebih lanjut.
“Karena itu pendekatan ini sebagaimana yang disampaikan Ibu Gubernur menjadi sangat penting. Harapannya outcome dari behavioral insight munculkan kesadaran diri sendiri, sehingga bisa menjaga kesehatan antar sesama. Banyak pendekatan psikologi yang dipakai,” jelas Emil Dardak panggilan akrab Wagub Jatim.