Sonora.ID - Objek wisata Api Abadi Mrapen yang terletak di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dikabarkan padam total untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Hal ini terjadi pada 25 September 2020 lalu, para ahli memastikan bahwa kini api biru tersebut telah padam.
Kepala Seksi Energi Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto menyampaikan, bahwa dalam kasus ini pihaknya masih belum dapat menjelaskan alasan dibalik padamnya api biru tersebut.
Namun, kini ESDM Jateng telah menggandeng para ahli geologi untuk mengobservasi penyebab padamnya Api Abadi Mrapen.
Baca Juga: TNI Berperan Besar Dalam Peningkatan Infrastruktur Desa
Upaya penyelamatan situs ini juga tengah diupayakan seoptimal mungkin.
"Kami pastikan telah padam total. Bau gas dan tanda gas di titik awal sudah tidak ada. Kami picu menggunakan api juga sudah tidak bisa. Kami masih melakukan kajian dan penyelamatan yaikni observasi, mitigasi, serta solusi," jelasnya.
Berdasarkan hasil penelitian sementara, penyebab padamnya api diduga karena berkurangnya pasokan gas metana (CH4) yang merupakan bahan bakar api tersebut.
Kini yang menjadi perhatian adalah alasan gas itu berkurang.
Baca Juga: TNI Berperan Besar Dalam Peningkatan Infrastruktur Desa
"Apakah retakannya tertutup karena deformasi, apakah pasokan gas habis, dan apakah migrasi gas ke tempat lain karena eksploitasi pembuatan sumur di sekitar? Jadi butuh waktu untuk melakukan kajian," kata Sinung.
Upaya penyelamatan situs ini juga tengah diupayakan seoptimal mungkin.
"Kami pastikan telah padam total. Bau gas dan tanda gas di titik awal sudah tidak ada. Kami picu menggunakan api juga sudah tidak bisa. Kami masih melakukan kajian dan penyelamatan yaikni observasi, mitigasi, serta solusi," jelasnya.
Berdasarkan hasil penelitian sementara, penyebab padamnya api diduga karena berkurangnya pasokan gas metana (CH4) yang merupakan bahan bakar api tersebut.
Kini yang menjadi perhatian adalah alasan gas itu berkurang.
"Apakah retakannya tertutup karena deformasi, apakah pasokan gas habis, dan apakah migrasi gas ke tempat lain karena eksploitasi pembuatan sumur di sekitar? Jadi butuh waktu untuk melakukan kajian," kata Sinung.
Baca Juga: Pertama Kalinya Dalam Sejarah 'Api Abadi Mrapen' Di Kabarkan Padam, Ada Apa?