Makassar, Sonora.ID - Badan usaha milik negara (BUMN) perkebunan dibawah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Grup meluncurkan lima merek gula putih dalam kemasan eceran satu kilo gram.
Salah satunya adalah produk Gollata yang dikeluarkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV.
Hadirnya produk Gollata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar retail tanah air khususnya kawasan Indonesia Tengah dan Timur.
Direktur PTPN XIV Ryanto Wisnuardhy mengatakan, Gollata dikemas dengan berat satu kilogram untuk memudahkan konsumen dalam membeli.
Menurut Ryanto, pihaknya menarget penjualan Gollata bisa mencapai 1.500 ton sampai akhir tahun sampai akhir 2020. Gollata dibanderol seharga 12.500 rupiah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga: RUU Cipta Kerja Akan Disahkan Jadi UU pada Rapat Paripurna DPR
"Gollata merupakan produk gula retail yang diproduksi dari pabrik gula di Bone, Camming dan Takalar. Di tempat itu, Gollata diproduksi mulai dari pembibitan, perawatan tebu, tebang dan angkut sampai proses pengemasan. Untuk produksi awal sebanyak 1.500 ton," ujar Ryanto kepada awak media.
Ryanto menyebut, Gollata telah memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan pemerintah pusat mulai SNI, BPOM hingga perolehan sertifikat halal.
"Produk Gollata ini bertagline 'Teman Manis Kita' ini asli dari gula tebu dan sesuai standar SNI. Sehingga dijamin kehalalan, kemurnian dan kemanisannya," ujar Ryanto.
Baca Juga: UNR Gelar Wisuda Sarjana XXXVIII Serta Wisuda Pascasarjana XI
Pihaknya berharap hadirnya Gollata dapat mencukupi permintaan masyarakat, mengingat pada awal pandemi Covid-19/stok gula sangat terbatas.
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi terhadap PTPN XIV yang mampu menciptakan inovasi baru di tengah tingginya permintaan konsumsi gula yang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Dirinya mewakili Pemprov Sulsel, menegaskan siap membantu PTPN dalam pendistribusian produk Gollata. Baik melalui UMKM, Koperasi hingga Dinas Perdagangan. Ia juga mengajak masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan untuk mencintai produk lokal sendiri.
"Saya berharap produk ini bisa dinikmati, khususnya di Sulawesi Selatan. Dan harganya bisa bersaing," pungkas Sudirman.
Sementara, Direktur Utama PTPN Grup Muhammad Abdul Ghani dalam siaran persnya mengatakan, lima merek gula terbagi berdasarakan wilayah edar dan produksinya.
Untuk kawasan Sumatera Utara yang diproduksi PTPN 2 dan PTPN 7 di Sumatera Bagian Selatan akan menggunakan merek Walini.
Baca Juga: Ibnu - Arifin Respon Positif Aspirasi Warga Kawasan Sungai Lulut
Wilayah Jawa Tengah diproduksi PTPN 9 dengan merek gula Banaran. Ada dua merek yang akan beredar di wilayah Jawa Timur, yakni Dasa Manis dan Gupalas yang masing-masing diproduksi oleh PTPN 10 dan PTPN 11.
Sedangkan untuk Sulawesi Selatan dan sekitarnya menggunakan merek Gollata produksi PTPN 14. Ghani menambahkan PTPN Grup menargetkan akan memproduksi gula konsumsi tahun ini sebanyak satu juta ton.
Direktur Pemasaran PTPN Grup Dwi Sutoro menambahkan, PTPN Grup menggandeng 65 koperasi dan tujuh pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Dwi Sutoro yakin, melalui koperasi dan UMKM, gula untuk ritel PTPN Grup akan segera terdistribusi secata merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Intinya, PTPN Grup melakukan ekspansi dan masuk ke pemasaran ritel ini untuk memperkuat daya saing dan pengembangan bisnis. Tetapi bukan sekadar bisnis, ada misi yang lebih luas dari sekadar untung, tetapi untuk stabilitas ketersediaan gula nasional dengan harga yang terkendali,” imbuh Dwi.
Baca Juga: Di Tengah pandemi Corona, Pasokan Gula di Buleleng Bali Mulai Menurun